
Newsletter
BI dan Pemerintah Beri Jalan, Mampukah IHSG Kembali Hijau?
Hidayat Setiaji & Raditya Hanung & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
11 July 2018 06:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melesat dengan penguatan lebih dari 1% pada perdagangan kemarin. Sentimen domestik dan eksternal mendukung penguatan IHSG.
Kemarin, IHSG ditutup naik 1,28%. Nilai transaksi tercatat Rp 7,54 triliun dengan volume 8,45 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 404.629 kali.
Sektor barang konsumsi (+2,12%) menjadi kontributor utama penguatan IHSG. Kenaikan ini didorong oleh rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juni 2018 yang menggembirakan.
Bank Indonesia (BI) melaporkan IKK periode tersebut sebesar 128,1. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 125,1. Nilai IKK bulan Juni merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
Kenaikan IKK didorong oleh seluruh komponen pembentuknya, yaitu indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang naik menjadi 120,8 dari 116,1. Sementara itu, Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) naik menjadi 135,4 dari 134,1.
Kenaikan IKK lantas memberi harapan bahwa konsumsi masyarakat Indonesia akan terus membaik. Sebelumnya, perbaikan konsumsi masyarakat ditunjukkan oleh derasnya impor barang konsumsi periode Mei dan inflasi bulan lalu yang lebih tinggi dari ekspektasi.
Dari sisi eksternal, sentimen perang dagang mulai mereda belum ada perkembangan terbaru. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump belum menambah lagi daftar produk China yang bakal dikenakan bea masuk.
Selain itu, gejolak politik di Inggris juga agak mereda. Sebelumnya, kondisi politik dari Negeri Ratu Elizabeth dibuat gonjang-ganjing oleh mundurnya dua menteri yaitu David Davis (Menteri Urusan Brexit) dan Boris Johshon (Menteri Luar Negeri).
Meski demikian, gerak cepat Perdana Menteri Theresa May berhasil menenangkan pasar. May menunjuk Dominic Rab sebagai pengganti Davis selaku negosiator Brexit. Penunjukkan Rab disinyalir akan tetap mendukung Inggris keluar Uni-Eropa secara 'halus', sesuai harapan dari Ratu Elizabeth.
Kondusifnya sentimen eksternal dan domestik tersebut berhasil mendorong investor asing melakukan beli bersih senilai Rp 133,6 miliar, walaupun sejatinya rupiah melemah 0,24% terhadap dolar AS. Saham-saham yang paling banyak diburu oleh investor asing di antaranya BBCA (Rp 124,1 miliar), TLKM (Rp 99,3 miliar), BBRI (Rp 55,2 miliar), UNVR (Rp 35,7 miliar), dan PTBA (Rp 25,3 miliar).
Situasi eksternal yang kalem juga membuat bursa saham Asia melaju di teritori positif. Indeks Nikkei 225 naik 0,66%, Shanghai Composite menguat 0,44%, Kospi bertambah 0,37%, dan Straits Times melonjak 1,42%.
Kemarin, IHSG ditutup naik 1,28%. Nilai transaksi tercatat Rp 7,54 triliun dengan volume 8,45 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 404.629 kali.
Sektor barang konsumsi (+2,12%) menjadi kontributor utama penguatan IHSG. Kenaikan ini didorong oleh rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juni 2018 yang menggembirakan.
Bank Indonesia (BI) melaporkan IKK periode tersebut sebesar 128,1. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 125,1. Nilai IKK bulan Juni merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
Kenaikan IKK didorong oleh seluruh komponen pembentuknya, yaitu indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang naik menjadi 120,8 dari 116,1. Sementara itu, Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) naik menjadi 135,4 dari 134,1.
Kenaikan IKK lantas memberi harapan bahwa konsumsi masyarakat Indonesia akan terus membaik. Sebelumnya, perbaikan konsumsi masyarakat ditunjukkan oleh derasnya impor barang konsumsi periode Mei dan inflasi bulan lalu yang lebih tinggi dari ekspektasi.
Dari sisi eksternal, sentimen perang dagang mulai mereda belum ada perkembangan terbaru. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump belum menambah lagi daftar produk China yang bakal dikenakan bea masuk.
Selain itu, gejolak politik di Inggris juga agak mereda. Sebelumnya, kondisi politik dari Negeri Ratu Elizabeth dibuat gonjang-ganjing oleh mundurnya dua menteri yaitu David Davis (Menteri Urusan Brexit) dan Boris Johshon (Menteri Luar Negeri).
Meski demikian, gerak cepat Perdana Menteri Theresa May berhasil menenangkan pasar. May menunjuk Dominic Rab sebagai pengganti Davis selaku negosiator Brexit. Penunjukkan Rab disinyalir akan tetap mendukung Inggris keluar Uni-Eropa secara 'halus', sesuai harapan dari Ratu Elizabeth.
Kondusifnya sentimen eksternal dan domestik tersebut berhasil mendorong investor asing melakukan beli bersih senilai Rp 133,6 miliar, walaupun sejatinya rupiah melemah 0,24% terhadap dolar AS. Saham-saham yang paling banyak diburu oleh investor asing di antaranya BBCA (Rp 124,1 miliar), TLKM (Rp 99,3 miliar), BBRI (Rp 55,2 miliar), UNVR (Rp 35,7 miliar), dan PTBA (Rp 25,3 miliar).
Situasi eksternal yang kalem juga membuat bursa saham Asia melaju di teritori positif. Indeks Nikkei 225 naik 0,66%, Shanghai Composite menguat 0,44%, Kospi bertambah 0,37%, dan Straits Times melonjak 1,42%.
Next Page
Pepsi dan Minyak Angkat Wall Street
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular