'Mumpung' Ramai, Pemerintah Serap Dua Kali Permintaan Sukuk
Irvin Avriano,
CNBC Indonesia
10 July 2018 19:29
Di pasar sekunder, obligasi negara seri panjang ditutup melejit setelah pemerintah berhasil menerbitkan sukuk negara dalam jumlah besar. Penguatan itu menggenapi reli yang terjadi sejak Rabu pekan lalu. Â
Data Reuters menunjukkan surat berharga negara (SBN) acuan seri panjang 20 tahun mengalami kenaikan harga signifikan dan membuat yield tertekan hingga meninggalkan level psikologis 8%. Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang di pasar sekunder. Â
Yield seri FR0075 (acuan 20 tahun) turun 12,21 basis poin (bps) menjadi 7,9% dari sebelumnya 8,02%. Seri lain juga mengalami penguatan harga, dengan penurunan yield masing-masing 12 bps untuk acuan 15 tahun, 11 bps untuk acuan 10 tahun, dan 3 bps untuk acuan 5 tahun. Â
Pasar obligasi global juga semakin positif, yang tercermin dari turunnya kredit risiko gagal bayar obligasi (credit default swap/CDS) pemerintah Indonesia berdenominasi dolar AS Indonesia 10 tahun yang turun drastis menjadi US$204 dari posisi US$211 kemarin. Â
Posisi tersebut sudah turun jauh dari US$221 pada 28 Juni, yang menjadi rekor tertinggi CDS tersebut menyusul konfirmasi bahwa Perang Dagang AS Jilid 2 tidak akan semenakutkan yang diprediksi sebelumnya dan meningkatkan minat investasi dari investor global secara sementara. Â
Hari ini, pasar saham dan obligasi diwarnai ekspektasi positif setelah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan penerimaan pajak ditargetkan 100% tahun ini. Pernyataan tersebut disikapi pasar secara positif dan disusul dengan aksi beli di pasar obligasi dan saham. Â
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 74 poin (1,28%) menjadi 5,881 seiring dengan aksi beli bersih (nett buy) investor asing senilai Rp 133,63 miliar. Di sisi lain, nilai tukar rupiah masih terkoreksi 56 poin (0,4%) menjadi Rp 14.352/dolar AS. Â
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
Data Reuters menunjukkan surat berharga negara (SBN) acuan seri panjang 20 tahun mengalami kenaikan harga signifikan dan membuat yield tertekan hingga meninggalkan level psikologis 8%. Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang di pasar sekunder. Â
Yield seri FR0075 (acuan 20 tahun) turun 12,21 basis poin (bps) menjadi 7,9% dari sebelumnya 8,02%. Seri lain juga mengalami penguatan harga, dengan penurunan yield masing-masing 12 bps untuk acuan 15 tahun, 11 bps untuk acuan 10 tahun, dan 3 bps untuk acuan 5 tahun. Â
![]() |
Hari ini, pasar saham dan obligasi diwarnai ekspektasi positif setelah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan penerimaan pajak ditargetkan 100% tahun ini. Pernyataan tersebut disikapi pasar secara positif dan disusul dengan aksi beli di pasar obligasi dan saham. Â
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 74 poin (1,28%) menjadi 5,881 seiring dengan aksi beli bersih (nett buy) investor asing senilai Rp 133,63 miliar. Di sisi lain, nilai tukar rupiah masih terkoreksi 56 poin (0,4%) menjadi Rp 14.352/dolar AS. Â
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
