'Mumpung' Ramai, Pemerintah Serap Dua Kali Permintaan Sukuk

Irvin Avriano, CNBC Indonesia
10 July 2018 19:29
'Mumpung' Ramai, Pemerintah Serap Dua Kali Permintaan Sukuk
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berhasil menerbitkan sukuk negara senilai Rp 8 triliun hari ini, dua kali lipat dari target indikatif yang ditetapkan di awal. Penerbitan terjadi di saat pasar obligasi negara menguat untuk lima hari berturut-turut sejak Rabu pekan lalu.

Penguatan terjadi setelah keluar pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyatakan target pajak tahun ini akan terealisasi 100%.
 Data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu menunjukkan penerbitan tersebut di atas target indikatif Rp 4 triliun.

Penawaran dari calon investor mencapai Rp 12,53 triliun dalam lelang rutin. Penawaran calon investor melalui agen partisipan berupa sekuritas dan bank.
 
'Mumpung' Ramai, Pemerintah Serap Dua Kali Permintaan SukukSumber: Reuters
Rerata tingkat imbal hasil (yield) tertimbang yang dimenangkan dalam lelang itu relatif lebih tinggi dibandingkan dengan posisi yield wajar obligasi negara konvensional bertenor serupa. 

Salah satunya adalah tenor 13 tahun dalam lelang ditetapkan 8,14%, lebih tinggi dibanding posisi yield wajar obligasi konvensional bertenor 13 tahun 7,89%. Angka itu merujuk data harian dari PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA).
Di pasar sekunder, obligasi negara seri panjang ditutup melejit setelah pemerintah berhasil menerbitkan sukuk negara dalam jumlah besar. Penguatan itu menggenapi reli yang terjadi sejak Rabu pekan lalu.  

Data Reuters menunjukkan surat berharga negara (SBN) acuan seri panjang 20 tahun mengalami kenaikan harga signifikan dan membuat yield tertekan hingga meninggalkan level psikologis 8%. Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang di pasar sekunder.  

Yield seri FR0075 (acuan 20 tahun) turun 12,21 basis poin (bps) menjadi 7,9% dari sebelumnya 8,02%. Seri lain juga mengalami penguatan harga, dengan penurunan yield masing-masing 12 bps untuk acuan 15 tahun, 11 bps untuk acuan 10 tahun, dan 3 bps untuk acuan 5 tahun.  
'Mumpung' Ramai, Pemerintah Serap Dua Kali Permintaan Sukuk
Pasar obligasi global juga semakin positif, yang tercermin dari turunnya kredit risiko gagal bayar obligasi (credit default swap/CDS) pemerintah Indonesia berdenominasi dolar AS Indonesia 10 tahun yang turun drastis menjadi US$204 dari posisi US$211 kemarin.  

Posisi tersebut sudah turun jauh dari US$221 pada 28 Juni, yang menjadi rekor tertinggi CDS tersebut menyusul konfirmasi bahwa Perang Dagang AS Jilid 2 tidak akan semenakutkan yang diprediksi sebelumnya dan meningkatkan minat investasi dari investor global secara sementara.  

Hari ini, pasar saham dan obligasi diwarnai ekspektasi positif setelah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan penerimaan pajak ditargetkan 100% tahun ini. Pernyataan tersebut disikapi pasar secara positif dan disusul dengan aksi beli di pasar obligasi dan saham.  

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 74 poin (1,28%) menjadi 5,881 seiring dengan aksi beli bersih (nett buy) investor asing senilai Rp 133,63 miliar. Di sisi lain, nilai tukar rupiah masih terkoreksi 56 poin (0,4%) menjadi Rp 14.352/dolar AS.  

TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular