
Jelang Lelang, Pasar Surat Utang Negara Bergerak Positif
Irvin Avriano A, CNBC Indonesia
10 July 2018 13:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja oasar obligasi negara masih cenderung positif pada sesi perdagangan pagi menjelang lelang sukuk negara hari ini. Penguatan sutang utang pemerintah tersebut
Data Reuters menunjukkan harga empat seri harga surat berharga negara (SBN) acuan kompak naik dan menekan tingkat imbal hasil (yield) hingga siang ini. Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang di pasar sekunder.
Penurunan yield paling dalam hingga siang ini dialami oleh seri acuan tenor menengah yaitu 10 tahun dan 15 tahun.
FR0064 (acuan 10 tahun) dan FR0065 (acuan 15 tahun) mengalami penurunan yield masing-masing 11 basis poin (bps) menjadi 7,38% dan 12,3 bps menjadi 7,79%. Besaran 100 bps setara 1%.
Dua seri acuan lain yaitu FR0063 dan FR0075 mengalami penurunan yield sebesar 2,6 bps dan 0,01 bps. Penurunan yield seri FR0064 yang cukup dalam membuat selisih posisi yield-nya dengan FR0063 menjadi setara.
Penguatan pasar obligasi terjadi sesaat sebelum lelang SBN rutin dimulai siang ini. Target penerbitan dalam lelang Rp 4 triliun.
Pemerintah berniat melelang dua seri surat perbendaharaan negara syariah (SPNS) dan empat seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN/sukuk negara) berbasis proyek (project based sukuk, PBS) seri PBS016, PBS002, PBS012, dan PBS015.
Penguatan di pasar surat utang terjadi juga di pasar ekuitas, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan yaitu 50 poin (0,88%) menjadi 5.878.
Di sisi lain, rupiah di pasar valas justru terkoreksi. Nilai tukar rupiah melemah 53 poin (0,38%) menjadi Rp14.350/dolar AS.
(hps) Next Article Asing Masuk, Obligasi Pemerintah Menguat
Data Reuters menunjukkan harga empat seri harga surat berharga negara (SBN) acuan kompak naik dan menekan tingkat imbal hasil (yield) hingga siang ini. Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang di pasar sekunder.
![]() |
Penurunan yield paling dalam hingga siang ini dialami oleh seri acuan tenor menengah yaitu 10 tahun dan 15 tahun.
FR0064 (acuan 10 tahun) dan FR0065 (acuan 15 tahun) mengalami penurunan yield masing-masing 11 basis poin (bps) menjadi 7,38% dan 12,3 bps menjadi 7,79%. Besaran 100 bps setara 1%.
Penguatan pasar obligasi terjadi sesaat sebelum lelang SBN rutin dimulai siang ini. Target penerbitan dalam lelang Rp 4 triliun.
Pemerintah berniat melelang dua seri surat perbendaharaan negara syariah (SPNS) dan empat seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN/sukuk negara) berbasis proyek (project based sukuk, PBS) seri PBS016, PBS002, PBS012, dan PBS015.
Penguatan di pasar surat utang terjadi juga di pasar ekuitas, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan yaitu 50 poin (0,88%) menjadi 5.878.
Di sisi lain, rupiah di pasar valas justru terkoreksi. Nilai tukar rupiah melemah 53 poin (0,38%) menjadi Rp14.350/dolar AS.
(hps) Next Article Asing Masuk, Obligasi Pemerintah Menguat
Most Popular