Waspada! Setelah Reli, Ancaman Koreksi Obligasi di Depan Mata

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
08 November 2018 08:35
Investor juga disarankan untuk melakukan transaksi jual surat berharga negara (SBN) dalam rangka mengambil keuntungan (profit taking) setelah reli yang terjadi.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku pasar memprediksi harga obligasi rupiah pemerintah dapat melemah pascareli beruntun yang terjadi sejak Selasa pekan lalu.

Investor juga disarankan untuk melakukan transaksi jual surat berharga negara (SBN) dalam rangka mengambil keuntungan (profit taking) setelah reli yang terjadi.

"Jangan lupa, dominasi pergerakan pasar modal kita masih berada di sentimen global. Berhati hati merupakan kunci," ujar Associate Director PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus dalam risetnya hari ini (8/11/18).

Harga SBN menguat beruntun sejak Selasa pekan lalu akibat meredanya perang dagang antara AS-China. Penguatan beberapa hari terakhir tambah terdorong oleh penguatan rupiah yang menghantarkan mata uang garuda merajai pasar nilai tukar Asia sekurangnya dalam dua hari terakhir.

Nico juga menyatakan salah satu booster perdagangan hari ini datang dari positifnya cadangan devisa Oktober yang diumumkan kemarin.

Keperkasaan rupiah juga memberikan daya tarik sendiri saat ini karena rupiah telah menguat dari Rp 15.200 per dolar AS menjadi Rp 14.590 per dolar AS dalam waktu singkat.

Tidak hanya itu saja, tuturnya, kemenangan Partai Demokrat di AS dalam 'election midterm' kemarin juga menjadi kekuatan tambahan bagi negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia.

Seirama dengan Nico, Head of Fixed Income Research PT MNC Sekuritas I Made Adi Saputra dalam risetnya memprediksi harga SBN akan kembali menguat dan memperpanjang nafas reli, tetapi tetap menyarankan investor untuk mewaspadai koreksi akibat aksi ambil untung.

Menurutnya, penguatan rupiah serta inflow asing ke pasar SBN dapat menjadi bahan bakar tambahan bagi beberapa seri obligasi untuk hari ini.

"Dengan kondisi tersebut kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SBN di pasar sekunder dengan strategi trading memanfaatkan momentum kenaikan harga."

Dia mencatat beberapa seri yang dapat dicermati adalah SR008, SR009, FR0053, FR0061, FR0035, FR0043, dan FR0070.

Made dan tim juga mewaspadai peluang terjadinya profit taking dapat dialami oleh seri FR0059, FR0064, FR0078, FR0065, FR0072, dan FR0075.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Pemerintah Cari Utang Dolar Lagi, Uangnya Buat Buyback

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular