Holcim Indonesia Bungkam Soal Rencana Pelepasan Saham

Monica Wareza, CNBC Indonesia
10 July 2018 11:31
Perusahaan belum menerima informasi resmi dari pemegang sahamnya tersebut terkait dengan rencana pelepasan saham tersebut.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) menyatakan belum bisa berkomentar terkait dengan adanya pemberitaan mengenai rencana pemegang saham utamanya LafargeHolcim Group untuk melepaskan seluruh sahamnya di perusahaan.

Corporate Communication Holcim Indonesia Novi Maryanti mengatakan pihak perusahaan belum menerima informasi resmi dari pemegang sahamnya tersebut terkait dengan rencana pelepasan saham tersebut.

"Kami tidak bisa komentar apa-apa soal ini. Walaupun tentang Holcim Indonesia, tapi kami tidak menerima informasi resmi terkait hal tersebut dari LafargeHolcim Group," kata Novi kepada CNBC Indonesia, Selasa (10/7).

Melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, perseroan juga menyampaikan hal yang sama. "PT Holcim Indonesia Tbk tidak memberikan komentar atau pernyataan terkait rumor pasar ini kepada media-media yang telah meminta konfirmasi dan mempublikasikan berita tersebut," Presiden Direktur Gerhard W Schutz, melalui surat di keterbukaan informasi tersebut.

Dia menambahkan, Holcim Indonesia tidak dapat memberikan pernyataan atas maksud dan tujuan ataupun tidak menerima informasi resmi mengenai keputusan apapun dari pemegang saham mayoritas. Holcim Indonesia sepenuhnya berkomitmen untuk mematuhi peraturan dan akan memberikan keterbukaan bilamana diperlukan sebagaimana telah dilakukan sebelumnya.

LagargeHolcim Group memiliki Holcim Indonesia sebesar 80,64% melalui anak usahanya Holderfin B.V., Netherlands. Dikabarkan perusahaan Swiss ini akan melepas seluruh kepemilikan sahamnya kepada pembeli asal negeri tirai bambu, China.

Pemberitaan ini membawa pergerakan saham perusahaan melesat. Pada perdagangan kemarin, saham perusahaan mengalami kenaikan 25% ke level harga Rp 650/ saham dan menyentuh batas atas kenaikan harga yang diizinkan sistem bursa (auto rejection). Volume perdagangan saham tercatat sebanyak 8,7 juta saham senilai Rp 5,6 miliar hingga penutupan sesi satu.

Sementara untuk hari ini, saham perusahaan juga telah mengalami kenaikan sebesar 24,62% ke Rp 810/saham. Diperdagangkan dengan volume 4,7 juta saham dengan nilai sebesar Rp 3,79 miliar.
(hps) Next Article Industri Semen Suram, Laba SMCB Anjlok 23,72% Jadi Rp 539 M

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular