
Internasional
Kurang Terkenal, Investor Amerika Ragu Investasi di Xiaomi
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
09 July 2018 09:56

Sumber yang menghadiri roadshow itu juga mengatakan bahwa sebagian besar investor yang hadir tidak menyadari bahwa Xiaomi memiliki portofolio aplikasi yang luas atau memiliki sistem operasi smartphone yang disebut MIUI yang lebih bagus dari Android Google dan memiliki 190 juta pengguna bulanan aktif.
Saat membandingkan Xiaomi dengan Apple, orang itu mengatakan investor kehilangan fakta bahwa perangkat lunak dan layanannya tidak bekerja secara eksklusif pada ponsel Xiaomi.
Margin kotor Xiaomi, atau laba yang tersisa setelah dikurangi biaya barang yang terjual, telah meningkat tiga kali lipat dalam dua tahun terakhir. Tapi jumlah tersebut hanyalah 13,2%, sama seperti tahun lalu. Angka itu jauh di bawah margin Apple yang 38% atau margin Alphabet yang sebesar 57%.
Selain itu, ada alasan lain bagi menejer keuangan AS untuk tidak berinvestasi pada Xiaomi.
Kevin Landis, kepala investasi Firsthand Capital Management, perusahaan yang fokus pada teknologi di Silicon Valley, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan China dapat membuat investasi yang menantang. Landis memiliki saham raksasa internet China Tencent, tetapi dia mengatakan bahwa pada umumnya sulit untuk merasa nyaman dengan tata kelola perusahaan dari banyak perusahaan China atau untuk mendapatkan kesan bahwa investor mendapatkan pandangan bisnis yang penuh dan transparan.
"Ada skeptisisme yang sangat mendalam tentang perusahaan China - bahwa mereka tidak benar-benar jujur pada Anda," kata Landis, yang tidak menghadiri acara roadshow Xiaomi. Dia menyebutkan langkah halus Alibaba pada tahun 2011 untuk mentransfer kontrol Alipay ke entitas terpisah yang dimiliki oleh CEO perusahaan, Jack Ma, sehingga membuat Yahoo, yang memiliki saham besar di Alibaba, kehilangan banyak valuasinya.
"Tidak mengherankan saat Anda meminta investor Barat untuk menghargai perusahaan China, maka mereka sedikit curiga," kata Landis.
Juru bicara Xiaomi tidak menanggapi permintaan untuk komentar.
Xiaomi juga menghadapi banyak ancaman persaingan. Selain dari pembuat smartphone besar lainnya seperti Apple, Huawei, Lenovo dan Samsung, perusahaan ini juga menghadapi persaingan dari pembuat ponsel lokal murah, Vivo dan Oppo.
Mulai hari Senin, investor pasar publik akan mendapatkan kesempatan pertama mereka untuk melihat bagaimana perdagangan perusahaan berusia delapan tahun tersebut. Landis mengatakan dia akan terus mengawasi untuk melihat apakah ada sesuatu yang menggairahkannya.
Dia berinvestasi di Tencent sekitar empat tahun yang lalu ketika dia menyadari bahwa popularitas layanan WeChat sedang melonjak. Sejak itu, saham telah melonjak, menjadikan Tencent perusahaan paling berharga keenam di dunia.
"Kami harus menemukan sesuatu yang kurang dihargai itu," kata Landis.
(roy)
Saat membandingkan Xiaomi dengan Apple, orang itu mengatakan investor kehilangan fakta bahwa perangkat lunak dan layanannya tidak bekerja secara eksklusif pada ponsel Xiaomi.
Kevin Landis, kepala investasi Firsthand Capital Management, perusahaan yang fokus pada teknologi di Silicon Valley, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan China dapat membuat investasi yang menantang. Landis memiliki saham raksasa internet China Tencent, tetapi dia mengatakan bahwa pada umumnya sulit untuk merasa nyaman dengan tata kelola perusahaan dari banyak perusahaan China atau untuk mendapatkan kesan bahwa investor mendapatkan pandangan bisnis yang penuh dan transparan.
"Ada skeptisisme yang sangat mendalam tentang perusahaan China - bahwa mereka tidak benar-benar jujur pada Anda," kata Landis, yang tidak menghadiri acara roadshow Xiaomi. Dia menyebutkan langkah halus Alibaba pada tahun 2011 untuk mentransfer kontrol Alipay ke entitas terpisah yang dimiliki oleh CEO perusahaan, Jack Ma, sehingga membuat Yahoo, yang memiliki saham besar di Alibaba, kehilangan banyak valuasinya.
"Tidak mengherankan saat Anda meminta investor Barat untuk menghargai perusahaan China, maka mereka sedikit curiga," kata Landis.
Juru bicara Xiaomi tidak menanggapi permintaan untuk komentar.
Xiaomi juga menghadapi banyak ancaman persaingan. Selain dari pembuat smartphone besar lainnya seperti Apple, Huawei, Lenovo dan Samsung, perusahaan ini juga menghadapi persaingan dari pembuat ponsel lokal murah, Vivo dan Oppo.
Mulai hari Senin, investor pasar publik akan mendapatkan kesempatan pertama mereka untuk melihat bagaimana perdagangan perusahaan berusia delapan tahun tersebut. Landis mengatakan dia akan terus mengawasi untuk melihat apakah ada sesuatu yang menggairahkannya.
Dia berinvestasi di Tencent sekitar empat tahun yang lalu ketika dia menyadari bahwa popularitas layanan WeChat sedang melonjak. Sejak itu, saham telah melonjak, menjadikan Tencent perusahaan paling berharga keenam di dunia.
"Kami harus menemukan sesuatu yang kurang dihargai itu," kata Landis.
(roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular