Perang Dagang Bikin Rupiah Kian Melemah Terhadap Yen

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
05 July 2018 12:52
Rupiah melemah terhadap yen Jepang pada siang, dipicu memanasnya tensi perang dagang global.
Foto: REUTERS/Thomas White
Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah bergerak melemah terhadap yen Jepang pada siang ini. Sentimen pelemahan berasal dari memanasnya tensi perang dagang global. 

Pada Kamis (5/7/2018) pukul 11:46 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 130,62. Rupiah melemah 0,6% dibandingkan penutupan hari sebelumnya. 
Perang Dagang Bikin Rupiah Kian Melemah Terhadap YenSumber: Reuters
Pelemahan ini mendorong harga jual yen betah bertengger di atas Rp 130. Berikut data perdagangan di beberapa bank nasional hingga pukul 11:20 WIB:

BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 127,19Rp 132,05
Bank BNIRp 126,84Rp 133,44
Bank BRIRp 129,28Rp 130,97
Bank BCARp 126,64Rp 133,21

Tensi perang dagang global terutama antara Amerika Serikat (AS) dan China makin meninggi karena pada Kamis (6/7/2018), AS resmi memberlakukan bea masuk untuk produk China. Besarnya mencapai 25% yang berlaku terhadap 818 produk China dengan total nilai US$ 34 miliar.
 

Simak fakta dan data perang dagang AS-China di sini: Rangkaian Kejadian Penyebab Perang Dagang AS-China.

Simak analisa seputar penyebab perang dagang AS-China ke Indonesia, di sini dan di sini.

Di sisi lain, China pun tidak tinggal diam. Pada hari yang sama, China akan memberlakukan bea masuk dengan besaran yang sama terhadap 659 produk AS yang masuk ke China.

Adanya saling aksi balas ini, membuat investor sedikit ketar ketir karena situasi ekonomi global akan terganggu oleh perang dagang. Akibatnya, investor cenderung meninggalkan aset-aset beresiko tinggi dan beralih ke aset minim risiko (safe haven). 

Yen sebagai salah instrument safe haven pun diborong. Kenaikan permintaan ini mendorong yen menguat hingga 0,09% terhadap dolar AS dan mata uang negara-negara lain termasuk rupiah. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Rupiah Menguat terhadap Yen, Cetak Apresiasi 1,5% pada Juli

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular