Internasional

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Jerman Akibat Perang Dagang

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
05 July 2018 12:36
Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Jerman tahun ini menjadi 2,2%.
Foto: REUTERS/Fabian Bimmer
Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Kamis (5/7/2018) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Jerman tahun ini menjadi 2,2%. Meningkatnya kebijakan perdagangan protektif dan ancaman proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) atau Brexit yang tidak berjalan mulus menjadi risiko jangka pendek perekonomian terbesar di Eropa itu, kata IMF.

Lembaga internasional yang berbasis di Washington, Amerika Serikat (AS), ini di bulan April memperkirakan pertumbuhan Jerman mencapai 2,5% tahun ini. Ekonomi Jerman diramalkan tumbuh 2,1% tahun depan dari perkiraan sebelumnya 2%.

"Risiko jangka pendek sangat berpengaruh, karena proteksionisme global yang meningkat secara signifikan, Brexit yang tak mulus, atau penilaian kembali risiko utang zona euro akan berujung pada tekanan keuangan yang baru yang dapat memengaruhi ekspor dan investasi Jerman," ujarnya dalam sebuah laporan, CNBC International melaporkan.

Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan bea masuk terhadap berbagai jenis barang yang diimpor Negeri Paman Sam. Langkah itu menjadi ancaman akan terjadinya perang dagang global.


Selain itu, London dan Brussel tetap belum menemukan kata sepakat mengenai syarat dan ketentuan keluarnya Inggris dari UE.

IMF menyambut baik rencana pemerintahan koalisi baru Kanselir Jerman Angela Merkel untuk meningkatkan investasi publik dan mendukung pertumbuhan jangka panjang. Namun, IMF mengatakan Berlin sebenarnya dapat melakukan lebih banyak lagi.

Simak fakta dan data perang dagang AS-China di sini: Rangkaian Kejadian Penyebab Perang Dagang AS-China.

Dengan kondisi populasi Jerman yang menua, direksi IMF merekomendasikan untuk terus memperkuat investasi pemerintah di bidang infrastruktur dan pendidikan, serta memberi lebih banyak insentif bagi investasi swasta.

"Langkah-langkah tersebut akan mendorong pertumbuhan produktivitas, menaikkan produksi dalam jangka panjang, dan menurunkan surplus neraca berjalan Jerman yang besar," tambahnya.


Surplus tersebut turun menjadi 8% dari produk domestik bruto (PDB) tahun lalu dari 8,5% di 2016 namun diperkirakan akan naik lagi menjadi 8,3% tahun ini, kata IMF.
(gus) Next Article Jerman Lesu, UE Pangkas Target Pertumbuhan Ekonomi 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular