Jelang Rilis Ikhtisar Rapat The Fed, Harga Emas Perkasa

Raditya Hanung Prakoswa, CNBC Indonesia
05 July 2018 12:08
Harga emas COMEX kontrak pengiriman Agustus 2018 bergerak menguat 0,22% ke US$1.256,3/troy ounce, hingga pukul 11.37 WIB hari ini.
Foto: Dok ANTAM
Jakarta, CNBC IndonesiaHarga emas COMEX kontrak pengiriman Agustus 2018 bergerak menguat 0,22% ke US$1.256,3/troy ounce, hingga pukul 11.37 WIB hari ini. Pergerakan harga sang logam mulia mendapatkan energi positif dari melunaknya dolar Amerika Serikat (AS) jelan rilis minutes of meeting The Federal Reserve/The Fed edisi Juni 2018, serta kekhawatiran investor terkait perang dagang AS-China.

Dengan pergerakan tersebut, harga emas mampu melanjutkan momen penguatan sebesar 0,95% pada perdagangan kemari, dan masih bercokol pada titik tertingginya selama sepekan.

Jelang Rilis Ikhtisar Rapat The Fed, Harga Emas PerkasaFoto: CNBC Indonesia/Raditya Hanung


Dollar Index, yang mengukur posisi greenback terhadap 6 mata uang utama dunia, bergerak melemah sebesar 0,13% hingga pukul 11.42 WIB. Pelaku pasar nampaknya memilih wait and see jelang rilis risalah rapat The Fed edisi Juni 2018.

Dari risalah ini, investor akan membaca arah kebijakan moneter AS ke depan. Pasar akan mencari petunjuk-petunjuk yang diberikan The Fed, terutama soal kemungkinan kenaikan suku bunga yang lebih agresif. 

Selain itu, pada akhir pekan nanti akan dirilis data ketenagakerjaan AS. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan angka pengangguran Mei sebesar 3,8%. Tidak berubah dibandingkan bulan sebelumnya. Situasi pasar tenaga kerja menjadi salah satu pertimbangan utama The Fed dalam menentukan arah kebijakan moneter.

Seperti diketahui, aset berdenominasi dolar AS seperti emas akan sensitif terhadap pergerakan mata uang tersebut. Terdepresiasinya dolar AS akan membuat emas relatif lebih murah untuk pemegang mata uang asing selain dolar AS.

Perang dagang yang masih berkecamuk juga terbukti mampu mengerek harga emas. Saat ketidakpastian ekonomi muncul akibat perang dagang, investor cenderung akan keluar dari aset-aset berisiko, dan beralih memeluk aset safe haven seperti emas.

Besok adalah waktu dimulainya ronde terbaru perang dagang AS vs China. Mulai 6 Juli, AS akan mengenakan bea masuk sebesar 25% untuk 818 produk China. Beijing pun membalas dengan memberlakukan bea masuk 25% bagi 659 produk AS.

"China tidak akan menjadi pihak yang pertama 'menembak', Namun China sudah bersiap. Jika AS menerapkan bea masuk, China akan mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan nasional," tegas Lu Kang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China.


(RHG/hps) Next Article Aura Perdamaian Korea dan Stabilnya Dolar AS Tekan Harga Emas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular