Harga Emas Naik Pasca Amblas Ke Titik Terendah Dalam 4 Bulan

Houtmand P Saragih & Raditya Hanung Prakoswa, CNBC Indonesia
02 May 2018 14:34
Hingga pukul 13.47 WIB hari ini, harga emas COMEX kontrak pengiriman Juni 2018 menguat 0,25% ke US$1.310,1/troy ounce.
Foto: REUTERS/Edgar Su
Jakarta, CNBC IndonesiaHarga emas bergerak menguat siang ini, seiring melandainya dolar Amerika Serikat (AS). Hingga pukul 13.47 WIB hari ini, harga emas COMEX kontrak pengiriman Juni 2018 menguat 0,25% ke US$1.310,1/troy ounce.

Harga Emas Naik Pasca Amblas Ke Titik Terendah Dalam 4 BulanFoto: CNBC Indonesia/Raditya Hanung


Sehari sebelumnya, harga sang logam mulia berada dalam tekanan, setelah terkoreksi nyaris 1%, dan terpuruk ke nilai terlemah dalam 4 bulan terakhir. Biang kerok pelemahan harga emas adalah penguatan dolar AS. Indeks dolar AS, yang mengukur posisi greenback terhadap 6 mata uang utama dunia mampu menguat hingga 0,66% kemarin

Penguatan dolar AS memang sulit tertahankan. Sebab, ada potensi inflasi AS akan terakselerasi dalam bulan-bulan ke depan. Potensi ini muncul setelah kenaikan biaya pengadaan bahan baku, salah satunya akibat kebijakan Presiden Donald Trump yang memberlakukan bea masuk untuk baja dan aluminium.

Kekhawatiran ini tercermin dalam data Institute of Supply Management (ISM) yang menyebutkan Factory Activity Index periode April sebesar 57,3. Pada Maret, indeks ini masih sebesar 59,3.

Selain itu, data Personal Consumption Expenditure (PCE) yang menjadi indikator Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) untuk mengukur tingkat inflasi, sudah mencapai target 2%. Untuk core PCE sudah mendekati 2%, tepatnya 1,9%.

Ancaman inflasi ini menyebabkan pelaku pasar kembali mencemaskan kenaikan suku bunga acuan yang lebih agresif dari perkiraan. Investor memperkirakan tahun ini akan ada tiga kali kenaikan suku bunga, tetapi jika ancaman inflasi semakin nyata maka kenaikan lebih dari itu bukan hal yang tidak mungkin.  

The Fed tengah mengadakan rapat selama dua hari, dan akan mengumumkan suku bunga acuan pada esok dini hari pukul 01.00 WIB. Konsensus pasar memperkirakan The Fed masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan bulan ini, tetapi mulai membuka jalan untuk kenaikan pada Juni.

Investor nampaknya sudah mulai ambil posisi jelang pengumuman ini. Dolar AS kini menjadi buruan, karena mata uang sangat sensitif terhadap sentimen suku bunga. Potensi kenaikan suku bunga akan memperkuat mata uang, karena ekspektasi inflasi bisa terjangkar. Alhasil, instrumen safe haven seperti emas pun ditinggalkan investor.

Pada hari ini, sentimen utama bagi penguatan harga emas datang dari indeks dolar AS yang mulai bergerak melandai, dengan melemah tipis sebesar 0,13% siang ini. Seiring ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS masih ada di permukaan serta tidak adanya sentimen negatif lain yang mempengaruhi, pelemahan greenback tersebut nampaknya hanya akibat fluktuasi pasar secara normal.

Selain itu, sebagian pasar di Asia, termasuk China, hari ini baru kembali aktif setelah libur panjang kemarin. Alhasil, pelaku pasar dari region Asia nampaknya melakukan aksi beli, melihat harga emas yang cukup rendah.


Next Article Dolar AS Melunak, Harga Emas Naik Tipis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular