
Musim Panas China Datang, Harga Batu Bara Naik 0,52%
Raditya Hanung Prakoswa, CNBC Indonesia
03 July 2018 13:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara ICE Newcastle kontrak berjangka diperdagangkan menguat 0,52% ke US$115/ton pada perdagangan hari Senin (03/07/2018). Pergerakan positif ini disokong oleh konsumsi China yang diekspektasikan meningkat seiring datangnya puncak permintaan secara musiman.
Harga si batu hitam mampu melanjutkan momentum penguatan sebesar 0,31% di sepanjang pekan lalu. Meski demikian, naiknya harga batu bara terbatas oleh stok batu bara Negeri Tirai Bambu yang membaik.
(RHG/hps) Next Article China Ingin Ramah Lingkungan, Harga Batu Bara Turun 0,3%
Harga si batu hitam mampu melanjutkan momentum penguatan sebesar 0,31% di sepanjang pekan lalu. Meski demikian, naiknya harga batu bara terbatas oleh stok batu bara Negeri Tirai Bambu yang membaik.
![]() |
Seperti diketahui, harga batu bara terus berada dalam tren penguatan sejak Mei 2018, disokong oleh menguatnya permintaan batu bara China akibat musim semi yang lebih panas dari biasanya. Pembangkit listrik bertenaga batu bara mau tidak mau harus menggenjot produksi listriknya seiring naiknya tingkat penggunaan pendingin ruangan di kota-kota besar seperti Beijing dan Shanghai.
Harga batu bara yang sempat lesu di awal tahun, kemudian melesat memasuki bulan ke-5 tahun ini. Hingga perdagangan kemarin, harga batu bara sudah menguat sebesar 14,09% di sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YTD). Padahal sampai akhir April melemah 1,39% YTD.
Harga batu bara yang sempat lesu di awal tahun, kemudian melesat memasuki bulan ke-5 tahun ini. Hingga perdagangan kemarin, harga batu bara sudah menguat sebesar 14,09% di sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YTD). Padahal sampai akhir April melemah 1,39% YTD.
Musim panas akan datang pada bulan Juli-Agustus di Negeri Panda. Permintaan batu bara sebagai sumber utama energi listrik di China pun diperkirakan akan mencapai puncaknya. Hal ini kemudian menjadi bensin penguatan harga batu bara pada awal pekan.
Meski demikian, penguatan harga batu bara cenderung terbatas oleh stok batu bara sejumlah pembangkit listrik utama di China yang meningkat hingga cukup untuk 19 hari konsumsi. Capaian ini membaik dari stok pada akhir Mei 2018 yang hanya cukup untuk 16 hari penggunaan.
Pencapaian itu nampaknya tidak lepas dari intervensi dari lembaga perencanaan China, National Development and Reform Comission (NDRC), untuk menggenjot produksi batu bara domestik serta memperkuat pasokan, dalam rangka mengendalikan harga batu bara domestik.
Meski demikian, penguatan harga batu bara cenderung terbatas oleh stok batu bara sejumlah pembangkit listrik utama di China yang meningkat hingga cukup untuk 19 hari konsumsi. Capaian ini membaik dari stok pada akhir Mei 2018 yang hanya cukup untuk 16 hari penggunaan.
Pencapaian itu nampaknya tidak lepas dari intervensi dari lembaga perencanaan China, National Development and Reform Comission (NDRC), untuk menggenjot produksi batu bara domestik serta memperkuat pasokan, dalam rangka mengendalikan harga batu bara domestik.
(RHG/hps) Next Article China Ingin Ramah Lingkungan, Harga Batu Bara Turun 0,3%
Most Popular