
Strategi Sri Mulyani Setelah BI Naikkan Suku Bunga
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
02 July 2018 19:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah memiliki cara tersendiri untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional. Ia mengatakan hal tersebut setelah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps.
Menjaga investasi yang masuk ke dalam negeri, menurut Sri Mulyani menjadi fokus utama pemerintah. Hal itu dilakukan dengan pemberian insentif atas kegiatan investasi di tengah berbagai tekanan yang dihadapi para pelaku usaha.
"Dia (investor) bisa mendapat kompensasi dari pemerintah, dan pemerintah pun terus melakukan berbagai kebijakan untuk mereview agar investasi, momentumnya berjalan," tutur dia di Gedung DPR RI, Senin (2/7/2018).
Masuknya investasi menjadi hal yang penting, karena itu dilakukan untuk meningkatkan ekspor serta mengendalikan impor yang menimbulkan defisit neraca perdagangan selama berkali-kali di tahun ini.
"Oleh karena itu saya sampaikan dari sisi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil, kami melakukan bauran kebijakan untuk saling mengisi apa yang dilakukan Bank Indonesia antara kebijakan suku bunga, dan kemudian dilakukan relaksasi dari sisi kebijakan untuk kreditnya," terang Sri Mulyani.
Dia mengakui, gejolak perekonomian global saat ini memang memiliki dampak menimbulkan tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, agar tidak memberi dampak terlalu besar, dia akui pemerintah perlu melakukan beberapa relaksasi.
(dru) Next Article Sri Mulyani Komunikasi dengan BI Terkait Relaksasi Aturan LTV
Menjaga investasi yang masuk ke dalam negeri, menurut Sri Mulyani menjadi fokus utama pemerintah. Hal itu dilakukan dengan pemberian insentif atas kegiatan investasi di tengah berbagai tekanan yang dihadapi para pelaku usaha.
"Dia (investor) bisa mendapat kompensasi dari pemerintah, dan pemerintah pun terus melakukan berbagai kebijakan untuk mereview agar investasi, momentumnya berjalan," tutur dia di Gedung DPR RI, Senin (2/7/2018).
"Oleh karena itu saya sampaikan dari sisi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil, kami melakukan bauran kebijakan untuk saling mengisi apa yang dilakukan Bank Indonesia antara kebijakan suku bunga, dan kemudian dilakukan relaksasi dari sisi kebijakan untuk kreditnya," terang Sri Mulyani.
Dia mengakui, gejolak perekonomian global saat ini memang memiliki dampak menimbulkan tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, agar tidak memberi dampak terlalu besar, dia akui pemerintah perlu melakukan beberapa relaksasi.
(dru) Next Article Sri Mulyani Komunikasi dengan BI Terkait Relaksasi Aturan LTV
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular