Fokus Investor

MNCN Buyback Saham, BNBR Jelaskan Suspensi

Market - Tito Bosnia, CNBC Indonesia
27 June 2018 08:25
Rangkuman aksi korporasi emiten BEI hari Selasa (26/6/2018). Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,57% pada perdagangan hari Selasa (26/6/2018) ke level 5.825,65. Selain itu, berbagai aksi korporasi dari berbagai emiten juga diumumkan pada hari tersebut.

Aksi korporasi yang dapat diperhatikan di antaranya rencana aksi beli kembali (buyback) saham, perolehan pinjaman, hingga rencana penambahan modal.

Berikut beberapa aksi korporasi emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirangkum CNBC Indonesia hari ini, Rabu (27/6/2018).


1. BRI Syariah Ingin Naikkan Modal Inti di Atas Rp 5 Triliun

PT. BRI Syariah Tbk (BRIS) menargetkan bisa melesat ke level bank BUKU III atau bank dengan modal di atas Rp 5 triliun di akhir tahun 2018. Saat ini, modal bank yang baru sebulan melantai di bursa itu baru mencapai Rp 4,8 triliun.

Direktur Utama BRI Syariah Hadi Santoso menjelaskan penambahan modal inti tersebut akan diperoleh dari laba ditahan.


Sementara sebelumnya, perseroan baru mendapatkan dana segar Rp 1,33 triliun dari hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/ IPO). Hal ini dilakukan dengan melepas 2,62 miliar saham ke publim atau 27% dari modal yang disetor penuh.


2. MNC Siapkan Rp 508,65 M untuk Buyback Saham

PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) meminta persetujuan pemegang saham untuk melakukan aksi beli saham kembali (buyback) senilai Rp 508,65 miliar atau 35% dari perolehan laba 2017.


Harga saham perseroan dari awal tahun hingga penutupan perdagangan hari ini sudah turun dalam sebesar 23,35% ke harga Rp 985/saham.

 Direktur Utama MNC David Fernando Audy menjelaskan tujuan dari buyback yang dilakukan adalah untuk menjaga harga saham MNC.


3. Saham Disuspensi, BNBR Beri Paparan Publik ke Pemegang Saham

Manajemen PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menyatakan anjloknya harga saham disertai pemberhentian perdagangan (suspensi) di pasar reguler disebabkan oleh aksi jual yang dilakukan oleh pemegang saham lama (existing) perseroan setelah pelaksanaan reverse stock split (penggabungan nilai saham).



Untuk itu, melalui public expose insidentil yang dilakukan hari Selasa, perseroan menjabarkan kepada pemegang saham terkait aksi korporasi perusahaan yang dapat mendorong pertumbuhan kinerja usaha perseroan ke depannya.


"Harga saham tidak mencerminkan fundamental dari struktur perusahaan, setelah sudah cukup lama tidak ada perdagangan mungkin orang lelah dan ketika aktif kembali turunnya signifikan, ditambah dengan menjelang Lebaran kemarin," ujar Bobby Gafur Umar Direktur Utama BNBR di Bakrie Tower, Selasa (26/6/2018).

4. Saratoga Akan Serap Rights Issue Merdeka Copper

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) akan mengeksekusi haknya dalam aksi korporasi penerbitan saham baru (rights issue) PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

 Saratoga merupakan salah satu pemegang saham Merdeka Copper. Saat ini, Saratoga memiliki 20,6% saham Merdeka Copper.


Direktur Portofolio Saratoga Andi Esfandiari belum dapat memastikan berapa besar saham yang akan dibeli pada saat Merdeka melakukan penerbitan saham baru itu.


5. Saratoga akan Lakukan Buyback Saham Hingga 2019

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) berencana melakukan pembelian kembali saham (buyback).

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung pada Selasa (26/6/2018), perseroan memutuskan melakukan buyback atas 20 juta lembar saham.

 Direktur Portofolio Saratoga Andi Esfandiari mengatakan tujuan pembelian kembali saham tersebut adalah untuk mendukung long term incentive plan perusahaan.


Periode pelaksanaannya, disampaikan Andi, hingga 30 Juni 2019 mendatang.

6. Pelayaran Tempuran Emas Dapat Pinjaman Rp 420 M dari Jepang

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS) memperoleh pinjaman sebesar US$ 30 juta (Rp 420 miliar, kurs Rp 14.000/dolar) dari JA Mitsui, perusahaan pembiayaan asal Jepang. Dana ini akan digunakan perusahaan untuk membiayai investasi pada 2018.


Direktur Keuangan Pelayaran Tempuran Emas Ghanny Zhen mengatakan untuk memperoleh pinjaman tersebut perusahaan telah menjaminkan lebih dari 50% aset perusahaan yang telah dimintakan persetujuannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari Selasa.
Artikel Selanjutnya

Pasca Meroket 154% & Kena UMA, Saham TRIN Ambles 5,26%


(prm)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading