
Pelayaran Tempuran Emas Peroleh Pinjaman Rp 420 M dari Jepang
Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 June 2018 15:35

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS) memperoleh pinjaman sebesar US$ 30 juta (Rp 420 miliar, kurs Rp 14.000/dolar) dari JA Mitsui, perusahaan pembiayaan asal Jepang. Dana ini akan digunakan perusahaan untuk membiayai investasi pada 2018.
Direktur Keuangan Pelayaran Tempuran Emas Ghanny Zhen mengatakan untuk memperoleh pinjaman tersebut perusahaan telah menjaminkan lebih dari 50% aset perusahaan yang telah dimintakan persetujuannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini.
"Jaminkan aset untuk kebutuhan investasi total US$ 30 juta, mendapatkan pembiayaan dari financial company asing," kata Ghanny, di kantornya, Jakarta Utara, Selasa (26/6).
Adapun dana tersebut akan digunakan perusahaan untuk membangun 10 unit alat bongkar muat peti kemas. Terdiri dari empat unit container crane dan enam unit rubber tyred gantry crane (RTG).
Dia menyebutkan penambahan alat ini merupakan salah satu langkah perusahaan untuk melakukan efisiensi biaya dan menekan biaya operasional.
Efisiensi
Pelayaran Tempuran Emas juga telah menyewakan tiga kapalnya kepada dua perusahaan asal Taiwan dan satu perusahaan pelayaran lokal. Langkah ini dipilih perusahaan sebagai salah satu langkah efisiensi mengingat biaya operasional perusahaan yang tinggi.
Ghanny menjelaskan, sebagai langkah efisiensi perusahaan tengah melakukan set up service di 41 pelabuhan yang dilayani oleh perusahaan. Selain itu, perusahaan juga menyewakan kapalnya kepada perusahaan lain dengan demikian perusahaan tak perlu membiayai operasional dari kapal tersebut.
"Ada kapal yang dicharter ke luar negeri, kita dibayar dolar dan tidak perlu bayar bahan bakar jadi bisa menekan cost," kata Ghanny.
Menurut dia langkah ini dianggap bisa menekan tiga permasalah utama yang terus menekan perolehan laba bersih perusahaan, yakni lonjakan harga bahan bakar, biaya bingkar muat dan penurunan uang tambang.
Selain itu, dengan dibentuknya usaha baru bersama perusahaan asal Jerman yang bergerak di bidang manajemen kapal, diharapkan perusahaan bisa menghemat biaya. Selain itu juga bisa menambah lini bisnis perusahaan.
Direktur PT Asia Marine Temas Christian Sinz, anak usaha yang dibentuk bersama NSB Group, mengatakan saat ini perusahaan akan terlebih dahulu mengelola 34 kapal milik Temas Line terlebih dahulu.
"Untuk penyesuaian di awal perusahaan akan mengelola kapal milik sendiri, satu atau dua tahun baru diperluas dengan mencari kontrak pengelolaan kapal dari dalam maupun luar negeri," kata dia di kesempatan yang sama.
(hps) Next Article Tidak Lagi Dipantau, Saham TMAS Loncat 9%
Direktur Keuangan Pelayaran Tempuran Emas Ghanny Zhen mengatakan untuk memperoleh pinjaman tersebut perusahaan telah menjaminkan lebih dari 50% aset perusahaan yang telah dimintakan persetujuannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini.
"Jaminkan aset untuk kebutuhan investasi total US$ 30 juta, mendapatkan pembiayaan dari financial company asing," kata Ghanny, di kantornya, Jakarta Utara, Selasa (26/6).
Dia menyebutkan penambahan alat ini merupakan salah satu langkah perusahaan untuk melakukan efisiensi biaya dan menekan biaya operasional.
Efisiensi
Pelayaran Tempuran Emas juga telah menyewakan tiga kapalnya kepada dua perusahaan asal Taiwan dan satu perusahaan pelayaran lokal. Langkah ini dipilih perusahaan sebagai salah satu langkah efisiensi mengingat biaya operasional perusahaan yang tinggi.
Ghanny menjelaskan, sebagai langkah efisiensi perusahaan tengah melakukan set up service di 41 pelabuhan yang dilayani oleh perusahaan. Selain itu, perusahaan juga menyewakan kapalnya kepada perusahaan lain dengan demikian perusahaan tak perlu membiayai operasional dari kapal tersebut.
"Ada kapal yang dicharter ke luar negeri, kita dibayar dolar dan tidak perlu bayar bahan bakar jadi bisa menekan cost," kata Ghanny.
Menurut dia langkah ini dianggap bisa menekan tiga permasalah utama yang terus menekan perolehan laba bersih perusahaan, yakni lonjakan harga bahan bakar, biaya bingkar muat dan penurunan uang tambang.
Selain itu, dengan dibentuknya usaha baru bersama perusahaan asal Jerman yang bergerak di bidang manajemen kapal, diharapkan perusahaan bisa menghemat biaya. Selain itu juga bisa menambah lini bisnis perusahaan.
Direktur PT Asia Marine Temas Christian Sinz, anak usaha yang dibentuk bersama NSB Group, mengatakan saat ini perusahaan akan terlebih dahulu mengelola 34 kapal milik Temas Line terlebih dahulu.
"Untuk penyesuaian di awal perusahaan akan mengelola kapal milik sendiri, satu atau dua tahun baru diperluas dengan mencari kontrak pengelolaan kapal dari dalam maupun luar negeri," kata dia di kesempatan yang sama.
(hps) Next Article Tidak Lagi Dipantau, Saham TMAS Loncat 9%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular