
Impor Bom & Torpedo RI Naik 208% di Mei
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
26 June 2018 08:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dalam beberapa bulan terakhir dilanda badai impor yang pada akhirnya membuat kinerja neraca perdagangan tak optimal. Pada Mei 2018 ini, total impor mencapai US$17,64 miliar (Rp 249,4 triliun) atau naik 28,12% secara tahunan (year-on-year/ yoy).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip CNBC Indonesia, Selasa (26/6/2018), ada beberapa barang impor yang membanjiri Indonesia, misalnya buah-buahan, kebutuhan bahan baku, sampai dengan laptop.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir Indonesia tercatat juga melakukan impor alat utama sistem persenjataan (alutsista). Adapun beberapa komponen alutsista yang di impor antara lain, bom, granat, torpedo, sampai amunisi.
Pada Mei 2018, impor bom, granat, torpedo, dan amunisi yang masuk dalam komponen barang konsumsi tersebut mencapai US$21,6 juta. Angka tersebut naik hingga 208,5% dibandingkan periode sama bulan sebelumnya yang hanya US$7 juta.
Total impor komponen tersebut sepanjang Mei 2018 tercatat berada di peringkat keenam barang-barang yang paling banyak diimpor. Impor bom, granat, torpedo kalah dari impor buah pir yang mencapai US$33,7 juta.
Lantas, berapa nilai impor komponen itu sepanjang Januari - Mei 2018?
Data otoritas statistik menunjukan, nilai impor bom, granat, torpedo, dan amunisi mencapai US$61,9 juta atau naik 34,27% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$46,1 juta.
Meski demikian, persentase barang-barang ini hanya sebesar 0,86% dari total impor. Dari komponen barang konsumsi, gabah giling/setengah digiling berkontribusi terhadap 4,71% total impor sepanjang Januari - Mei 2018.
(prm) Next Article Impor RI pada Juni 2018 Capai US$ 11,26 M, Naik 12,66%
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip CNBC Indonesia, Selasa (26/6/2018), ada beberapa barang impor yang membanjiri Indonesia, misalnya buah-buahan, kebutuhan bahan baku, sampai dengan laptop.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir Indonesia tercatat juga melakukan impor alat utama sistem persenjataan (alutsista). Adapun beberapa komponen alutsista yang di impor antara lain, bom, granat, torpedo, sampai amunisi.
Total impor komponen tersebut sepanjang Mei 2018 tercatat berada di peringkat keenam barang-barang yang paling banyak diimpor. Impor bom, granat, torpedo kalah dari impor buah pir yang mencapai US$33,7 juta.
Data otoritas statistik menunjukan, nilai impor bom, granat, torpedo, dan amunisi mencapai US$61,9 juta atau naik 34,27% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$46,1 juta.
Meski demikian, persentase barang-barang ini hanya sebesar 0,86% dari total impor. Dari komponen barang konsumsi, gabah giling/setengah digiling berkontribusi terhadap 4,71% total impor sepanjang Januari - Mei 2018.
(prm) Next Article Impor RI pada Juni 2018 Capai US$ 11,26 M, Naik 12,66%
Most Popular