BI Siap Beri Pelonggaran, Saham Emiten Properti Menguat

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
22 June 2018 15:48
Saham beberapa emiten properti naik cukup signifikan pasca kabar pelonggaran di sektor tersebut menyeruak.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham beberapa emiten properti naik cukup signifikan pasca kabar pelonggaran di sektor tersebut menyeruak. Bank Indonesia (BI) dikabarkan siap melakukan relaksasi aturan down payment Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau aturan Loan to Value dan Financing to Value (LTV/FTV). BI disebut akan mempermudah proses kepemilikan rumah seperti dengan memperbolehkan over kredit sampai dengan pencairan KPR secara inden.

Mengenai relaksasi tersebut, Gubernur BI Perry Warjiyo belum bisa berkomentar banyak. Namun, dirinya sekaligus mengonfirmasi bahwa pembahasan telah berlangsung.

"Nanti kami umumkan, down payment, relaksasi di inden dan beberapa mengenai relaksasi pembayaran. Detailnya nanti 2 hari. Sabar. Nanti kami bahas lebih detail," ungkap Perry.

Menurut Perry, BI memiliki data yang menunjukan permintaan untuk apartemen dan rumah tapak cukup tinggi. "Kalangan muda 36-45 tahun itu demandnya cukup tinggi. Jadi relaksasi kami nanti akan bisa mendorong sektor perumahan untuk first time buyer yang detailnya akan kami sampaikan," paparnya.

Merespons kabar tersebut, saham-saham emiten properti bergerak menguat cukup signifikan, seperti PT Summarecon Agung Tbk/SMRA (+3,83%), PT Ciputra Development Tbk/CTRA (+2,45%), PT Lippo Karawaci Tbk/LPKR (+1,79%), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk/BSDE (+1,55%).

Memang, sektor properti terbilang sebagai sektor yang jarang mendapat sentimen positif belakangan ini. Sentimen positif besar terakhir yang menghampiri sektor ini adalah kala pemerintah mengadopsi kebijakan pengampunan pajak alias tax amnesty pada pertengahan 2016 silam. Ketika kini ada angin segar bagi sektor properti, aksi beli pun dilakukan oleh investor.

Namun, beberapa saham emiten properti lainnya masih terjebak di zona merah, mendorong indeks sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan melemah 0,9%. Nampaknya, konsumsi masyarakat yang masih lemah membuat sebagian investor meragukan keampuhan dari relaksasi yang akan diumumkan oleh BI nantinya.
(ank/hps) Next Article IHSG Merah, Diam-Diam Harga Saham Emiten Properti Malah Naik

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular