Internasional

Target IPO Xiaomi Rp 86 T, Qualcomm Jadi Investor Utama

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
21 June 2018 17:05
Xiaomi menurunkan valuasinya menjadi di kisaran US$55 miliar-US$70 miliar menyusul keputusan menunda IPO di China daratan sampai setelah IPO Hong Kong.
Foto: REUTERS/Stringer
Jakarta, CNBC Indonesia - Pembuat smartphone asal China, Xiaomi, diperkirakan akan mengumpulkan US$6,1 miliar (Rp 86 triliun) dari penawaran umum perdana saham (initial public offering/ IPO) di bursa Hong Kong. Perusahaan telah mengamankan dana US$548 juta dari tujuh investor utama, termasuk pembuat chip asal Amerika Serikat (AS), Qualcomm, menurut lembar ketentuan yang dilihat oleh Reuters.

Xiaomi, yang juga membuat perangkat yang terhubung ke internet, telah menetapkan kisaran harga HK$17 hingga HK$22 (US$2,17-US$2,80) per saham untuk pencatatan sahamnya di pusat keuangan Asia itu dan menjadi salah satu pencatatan saham perusahaan teknologi terbesar yang melantai secara global dalam beberapa tahun terakhir.

Investor utama lainnya termasuk perusahaan pengiriman ekspres China, SF Express; penyedia layanan telekomunikasi domestik, China Mobile; perusahaan investasi yang didukung negara, CICFH Entertainment; dan konglomerasi yang dikelola pemerintah, China Merchants Group, Reuters melaporkan hari Kamis (21/6/2018).

Ketujuhnya akan mengambil gabungan 10% dari saham yang ditawarkan dalam IPO, dan perusahaan akan membuka penawaran kepada investor institusi pada hari Kamis.

Xiaomi dan China Mobile menolak berkomentar. China Merchants Group, CICFH Entertainment, Qualcomm, dan SF Express belum menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Dalam IPO ini, valuasi Xiaomi dihargai US$ 54,3 miliar atau US$ 70,3 miliar jika opsi 'greenshoe' dieksekusi. Opsi tersebut merupakan hak yang dimiliki oleh sekuritas untuk menerbitkan 15% saham perusahaan lebih banyak untuk dibeli sendiri pada harga penawaran. Jika opsi ini dieksekusi nantinya, saham Xiaomi yang dilepas ke publik (free float) akan mencapai 9,99% dari total saham perusahaan.

Xiaomi menjual sekitar 2,18 miliar saham dalam IPO, 65% di antaranya adalah yang saham primer. Pemegang saham yang melepas sahamnya adalah investor awal Morningside, perusahaan modal ventura China, dan manajer Xiaomi, Wong Kong Kat, Liu De, Heng Feng, dan Li Wanqiang.

Pada hari Selasa, Reuters melaporkan bahwa Xiaomi menurunkan valuasinya menjadi di kisaran US$55 miliar hingga US$70 miliar menyusul keputusan untuk menunda penawaran saham di China daratan sampai setelah IPO Hong Kong.

Penundaan itu dipicu oleh perselisihan antara perusahaan dan regulator terkait China depositary receipts/ CDR, kata beberapa sumber, dan menimbulkan keraguan atas upaya Beijing untuk memikat raksasa teknologi China yang terdaftar di bursa negara asing untuk kembali melantai di negaranya.


Xiaomi awalnya diharapkan mengumpulkan hingga US$10 miliar dari IPO di Hong Kong dan China daratan. Penundaan CDR adalah pukulan bagi para pejabat China, yang merancang mekanisme itu sebagai sarana bagi China untuk bersaing secara global untuk mengadakan IPO perusahaan teknologi terbesar dan memberikan investor China daratan akses ke jawara perusahaan teknologi negara itu.

IPO Hong Kong Xiaomi di sisi lain diatur untuk menjadi pendaftaran pertama di bawah aturan bursa yang baru, yang dirancang untuk menarik perusahaan teknologi melakukan IPO, karena persaingan kian memanas antara bursa Hong Kong, New York, dan daratan Cina.

Penyedia layanan online terbesar China dari segi permintaan, Meituan-Dianping, juga berencana mengajukan IPO di bursa Hong Kong akhir pekan ini, yang akan menjadi perusahaan teknologi kedua yang bernilai miliaran dolar yang melantai tahun ini, kata beberapa sumber.

Meituan-Dianping menolak berkomentar. Sumber-sumber tersebut menolak disebutkan identitasnya karena informasi tersebut belum dipublikasikan.

Xiaomi didirikan pada tahun 2010 dan penjualan smartphone-nya pada tahun 2017 menjadikannya perusahaan terbesar keempat di dunia, menurut data dari Counterpoint Research. Meningkatnya penjualan Xiaomi bertolak belakang dengan penurunan penjualan ponsel pintar global.

CLSA, Goldman Sachs, dan Morgan Stanley adalah sponsor gabungan untuk IPO Hong Kong Xiaomi.
(prm) Next Article Xiaomi Tunda Dual Listing di China, Dahulukan Hong Kong

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular