Internasional

Investor Pasar Modal Kurang Minati Saham Perusahaan Teknologi

Roy Franedya, CNBC Indonesia
19 September 2018 16:47
Xioami tidak melakukan langkah khusus ketika harga sahamnya sudah jatuh di bawah harga penawaran umum perdana (IPO).
Foto: Reuters/Tyrone Siu
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham sering dikaitkan dengan reputasi perusahaan. Itulah sebabnya banyak emiten yang berusaha menjaga harga sahamnya sesuai dengan fundamentalnya.


Namun, rumusan ini tidak berlaku bagi perusahaan teknologi yang saat ini mencatatkan sahamnya di bursa Hong Kong. Misalnya, Xioami tidak melakukan langkah khusus ketika harga sahamnya sudah jatuh di bawah harga penawaran umum perdana (IPO).

"Mereka tampaknya memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam bisnis," ujar Charles Li, CEO Hong Kong Exchanges and Clearing (HKEX). "Dalam ruang ekonomi baru yang sangat kompetitif ini, Anda benar-benar harus menjadi nomor satu atau nomor dua untuk bertahan hidup. Mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar itu sangat penting."

"Apakah pasar modal memberikan valuasi yang besar atau tidak, tampaknya tidak menjadi pendorong utama bagi mereka (perusahaan fintech)," tambahnya.

Bursa Hong Kong telah menjadi pilihan bagi banyak perusahaan teknologi untuk melakukan IPO. Aturan baru dari bursa yang memungkinkan dual listing dianggap cukup menguntungkan bagi perusahaan teknologi.

Dari sejak awal tahun, indeks Hang Seng telah anjlok 18% karena memuncaknya perang dagang dan harga Xiaomi telah turun di bawah harga IPO. Analis menganggap hal ini sebagai cerminan rendahnya minat investor pada ekonomi baru (internet).

Dalam waktu dekat, Meituan Dianping, sebuah platform layanan pengiriman makanan dan penjualan tiket; Bitmain, pembuat peralatan tambang bitcoin; dan Maoyan Weying, platform tiket film China, berencana mencatatkan saham di bursa Hong Kong.



(roy/prm) Next Article Xiaomi Tunda Dual Listing di China, Dahulukan Hong Kong

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular