
Emas Melemah Menyusul Penguatan Dolar AS
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
20 June 2018 11:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas global bergerak turun pada siang hari ini didorong oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) serta meredanya ketegangan di semenanjung Korea dan kawasan Timur Tengah.
Pada Rabu (20/6/2018) pukul 11:05 WIB, harga emas 100 gram di bursa berjangka New York (Comex) turun 0,06% ke US$1.273,52 per troy ounce.
Penguatan dolar AS sejak pekan lalu tidak lepas dari kekecewaan pasar terhadap risalah rapat European Central Bank (ECB). Dalam forum ekonomi di Sintra (Portugal) minggu lalu, Presiden ECB Mario Draghi mengatakan pihaknya belum akan menaikkan suku bunga acuan setidaknya hingga tahun ini.
"Kami akan tetap sabar untuk menentukan waktu kapan menaikkan suku bunga. Kemudian, penyesuaian kebijakan moneter setelah itu juga akan dilakukan secara gradual," kata Draghi sebagaimana dikutip Reuters.
Pernyataan ini direspon negatif oleh investor sehingga mereka beralih untuk memegang aset berbasis dolar AS sehingga mendorong penguatan mata uang tersebut. Penguatan greenback menekan harga emas karena investor cenderung beralih dari komoditas tersebut ke dolar AS.
Di sisi lain, di tengah meningkatnya tensi perang dagang antara AS dan China, optimisme investor sedikit terbantu dengan peluang membaiknya ketegangan politik di semenanjung Korea dan Timur Tengah.
Pada minggu lalu, Presiden AS, Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un bertemu di Singapura untuk membicarakan program denuklirisasi Korut. Pertemuan tersebut menunjukkan hasil positif, di mana kedua belah pihak sepakat melanjutkan perundingan untuk menyelesaikan program denuklirisasi tersebut.
Di pihak lain, ketegangan di Afghanistan antara milisi Taliban dengan militer AS mulai mereda. Kondisi ini setelah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, menyerukan gencatan senjata antara kedua pihak dan menyerukan pembicaraan perdamaian.
Dua kondisi ini setidaknya memberikan optimisme bagi investor untuk mulai berburu instrumen berisiko sehingga mendorong permintaan terhadap emas mulai menurun. Akibatnya, harga emas pada siang ini pun bergerak turun.
(ags/hps) Next Article 'Kilau' Harga Emas Terus Meredup Sejak Awal 2018
Pada Rabu (20/6/2018) pukul 11:05 WIB, harga emas 100 gram di bursa berjangka New York (Comex) turun 0,06% ke US$1.273,52 per troy ounce.
![]() |
Penguatan dolar AS sejak pekan lalu tidak lepas dari kekecewaan pasar terhadap risalah rapat European Central Bank (ECB). Dalam forum ekonomi di Sintra (Portugal) minggu lalu, Presiden ECB Mario Draghi mengatakan pihaknya belum akan menaikkan suku bunga acuan setidaknya hingga tahun ini.
Pernyataan ini direspon negatif oleh investor sehingga mereka beralih untuk memegang aset berbasis dolar AS sehingga mendorong penguatan mata uang tersebut. Penguatan greenback menekan harga emas karena investor cenderung beralih dari komoditas tersebut ke dolar AS.
Di sisi lain, di tengah meningkatnya tensi perang dagang antara AS dan China, optimisme investor sedikit terbantu dengan peluang membaiknya ketegangan politik di semenanjung Korea dan Timur Tengah.
Pada minggu lalu, Presiden AS, Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un bertemu di Singapura untuk membicarakan program denuklirisasi Korut. Pertemuan tersebut menunjukkan hasil positif, di mana kedua belah pihak sepakat melanjutkan perundingan untuk menyelesaikan program denuklirisasi tersebut.
Di pihak lain, ketegangan di Afghanistan antara milisi Taliban dengan militer AS mulai mereda. Kondisi ini setelah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, menyerukan gencatan senjata antara kedua pihak dan menyerukan pembicaraan perdamaian.
Dua kondisi ini setidaknya memberikan optimisme bagi investor untuk mulai berburu instrumen berisiko sehingga mendorong permintaan terhadap emas mulai menurun. Akibatnya, harga emas pada siang ini pun bergerak turun.
(ags/hps) Next Article 'Kilau' Harga Emas Terus Meredup Sejak Awal 2018
Most Popular