Perang Dagang Kembali Memanas, Picu Kenaikan Harga Emas
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
18 June 2018 12:22
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas global bergerak naik pada pagi hari ini. Kenaikan ini didorong oleh permintaan komoditas ini sebagai safe haven. Permintaan tersebut meningkat seiring tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang kembali memanas.
Pada Senin (18/6/2018) pukul 11:18 WIB, Harga emas 100 gram COMEX kontrak berjangka naik 0,07% ke US$1.279,95/troy ounce.
Tensi antara AS dan China lagi-lagi memanas dipicu keputusan Presiden AS, Donald Trump yang kembali mengenakan tarif puluhan miliar kepada produk-produk impor dari China sebesar 25%.
Menurut perwakilan dagang AS, Robert Lighthizer pada tahap awal AS akan mengenakan tarif awal kepada 818 produk China senilai US$34 miliar mulai tanggal 6 Juli mendatang. Daftar selanjutnya dengan nilai US$16 miliar akan dipertimbangkan dengan berbagai proses peninjauan baru, sehingga total tarif impor yang akan dikenakan mencapai US$50 miliar.
China tentu tidak tinggal diam. Merespons kebijakan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan "Amerika Serikat mengambil langkah sepihak, upaya proteksionisme, merugikan kepentingan China, kami akan segera bereaksi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi hak-hak kami."
Menurut kantor berita Xinhua, Negeri Tirai Bambu berencana mengenakan tarif "pembalasan" kepada 545 produk ekspor Amerika khususnya produk pertanian dan otomotif, yang nilainya juga mencapai US$34 miliar. Lebih lanjut menurut Xinhua, Dewan Negara China mengatakan 114 produk akan dikenakan tarif juga setelah itu.
Adanya ancaman saling balas ini membuat investor mulai khawatir dengan kondisi global yang mulai kurang kondusif. Akibatnya mereka cenderung beralih ke instrument investasi yang minim resiko seperti emas guna mengamankan aset yang dimiliki. Kenaikan permintaan ini membuat harga emas bergerak naik pada siang ini.
(hps) Next Article 'Kilau' Harga Emas Terus Meredup Sejak Awal 2018
Pada Senin (18/6/2018) pukul 11:18 WIB, Harga emas 100 gram COMEX kontrak berjangka naik 0,07% ke US$1.279,95/troy ounce.
 Foto: Houtmand P Saragih |
Tensi antara AS dan China lagi-lagi memanas dipicu keputusan Presiden AS, Donald Trump yang kembali mengenakan tarif puluhan miliar kepada produk-produk impor dari China sebesar 25%.
Menurut perwakilan dagang AS, Robert Lighthizer pada tahap awal AS akan mengenakan tarif awal kepada 818 produk China senilai US$34 miliar mulai tanggal 6 Juli mendatang. Daftar selanjutnya dengan nilai US$16 miliar akan dipertimbangkan dengan berbagai proses peninjauan baru, sehingga total tarif impor yang akan dikenakan mencapai US$50 miliar.
China tentu tidak tinggal diam. Merespons kebijakan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan "Amerika Serikat mengambil langkah sepihak, upaya proteksionisme, merugikan kepentingan China, kami akan segera bereaksi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi hak-hak kami."
Menurut kantor berita Xinhua, Negeri Tirai Bambu berencana mengenakan tarif "pembalasan" kepada 545 produk ekspor Amerika khususnya produk pertanian dan otomotif, yang nilainya juga mencapai US$34 miliar. Lebih lanjut menurut Xinhua, Dewan Negara China mengatakan 114 produk akan dikenakan tarif juga setelah itu.
Adanya ancaman saling balas ini membuat investor mulai khawatir dengan kondisi global yang mulai kurang kondusif. Akibatnya mereka cenderung beralih ke instrument investasi yang minim resiko seperti emas guna mengamankan aset yang dimiliki. Kenaikan permintaan ini membuat harga emas bergerak naik pada siang ini.
(hps) Next Article 'Kilau' Harga Emas Terus Meredup Sejak Awal 2018
Most Popular