Perry Warjiyo Diramal Naikkan Bunga Acuan 5 Kali di 2018
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
19 June 2018 15:42
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) kembali memberikan sinyal untuk menaikkan bunga acuan. Di bawah komando Perry Warjiyo, bank sentral setidaknya sudah menaikkan bunga acuan sebanyak 2 kali dalam kurun waktu 1 bulan terakhir.
Kalangan ekonom pun memproyeksikan kenaikan bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate akan kembali berlanjut hingga 5 kali sepanjang tahun ini. Jika BI benar-benar menaikkan bunga acuan pada bulan ini, maka akan ada tambahan 2 kali lagi kenaikan bunga acuan.
"Saya kira bisa mengikuti The Fed. Karena ketika The Fed meeting itu rupiah melemah. Bisa 4-5 kali," kata Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih kepada CNBC Indonesia, Selasa (19/6/2018).
Lana memandang, keputusan BI menaikkan bunga acuan adalah untuk menjaga selisih suku bunga dengan negara-negara lain, terutama AS agar tidak semakin menyempit. Meskipun pada dasarnya, Lana menilai selisih tersebut saat ini masih cukup baik.
"Saat ini memang spread masih cukup menarik. Tapi kalau rupiah melemah terus, BI mau tidak mau harus menaikkan. Karena kalau rupiah stabil, investor juga bisa stabil," katanya.
Hal senada turut dikemukakan Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah. Menurut dia, arah kebijakan moneter BI ke depan akan bergantung pada arah kebijakan moneter The Federal Reserve dalam beberapa bulan ke depan.
"The Fed diperkirakan 2 kali lagi menaikkan bunga acuan. Artinya BI juga akan mengikuti setidaknya 2 kali lagi juga. Suku bunga acuan diperkirakan akan berada di level 5,5% di akhir 2018," ungkap Piter.
"Bulan ini, kemungkinan akan naik dulu meresponse kenaikan Fed kemarin," tambah dia.
Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi pun memiliki pendapat serupa. Dia memandang, bukan tidak mungkin bank sentral bisa menaikkan bunga acuannya hingga 5 kali sepanjang tahun ini dalam menyikapi perkembangan global.
"Sepertinya [kenaikan bunga acuan] akan selalu mengimbangi The Fed. Bisa 4 kali atau lebih," jelasnya.
(dru) Next Article Tahan Bunga Acuan 6%, BI Keluarkan 6 Kebijakan 'Akomodatif'
Kalangan ekonom pun memproyeksikan kenaikan bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate akan kembali berlanjut hingga 5 kali sepanjang tahun ini. Jika BI benar-benar menaikkan bunga acuan pada bulan ini, maka akan ada tambahan 2 kali lagi kenaikan bunga acuan.
"Saya kira bisa mengikuti The Fed. Karena ketika The Fed meeting itu rupiah melemah. Bisa 4-5 kali," kata Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih kepada CNBC Indonesia, Selasa (19/6/2018).
Hal senada turut dikemukakan Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah. Menurut dia, arah kebijakan moneter BI ke depan akan bergantung pada arah kebijakan moneter The Federal Reserve dalam beberapa bulan ke depan.
"The Fed diperkirakan 2 kali lagi menaikkan bunga acuan. Artinya BI juga akan mengikuti setidaknya 2 kali lagi juga. Suku bunga acuan diperkirakan akan berada di level 5,5% di akhir 2018," ungkap Piter.
"Bulan ini, kemungkinan akan naik dulu meresponse kenaikan Fed kemarin," tambah dia.
Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi pun memiliki pendapat serupa. Dia memandang, bukan tidak mungkin bank sentral bisa menaikkan bunga acuannya hingga 5 kali sepanjang tahun ini dalam menyikapi perkembangan global.
"Sepertinya [kenaikan bunga acuan] akan selalu mengimbangi The Fed. Bisa 4 kali atau lebih," jelasnya.
(dru) Next Article Tahan Bunga Acuan 6%, BI Keluarkan 6 Kebijakan 'Akomodatif'
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular