Perang Dagang AS vs China Lambungkan Harga Emas

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
19 June 2018 13:29
Gejolak perang dagang Amerika Serikat (AS) vs China membuat investor khawatir dan memburu aset-aset aman.
Foto: REUTERS/Neil Hall/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia naik lumayan tajam hari ini. Gejolak perang dagang Amerika Serikat (AS) vs China membuat investor khawatir dan memburu aset-aset aman alias safe haven, termasuk emas. 

Pada Selasa (19/8/2018) pukul 13:12 WIB, harga emas internasional naik 0,34% ke US$ 1.282,16/troy ons. Kenaikan hari ini mengakhiri tren penurunan yang berlangsung sejak 14 Juni. 

Perang Dagang AS vs China Lambungkan Harga EmasHarga emas (Reuters)

Hari ini pelaku pasar cenderung ogah mengambil risiko. Dimulai dengan bursa saham Eropa yang pada perdagangan yang berakhir dini hari tadi waktu Indonesia berakhir di zona merah. Indeks DAX (Jerman) ditutup anjlok 1,36%, kemudian CAC 40 (Prancis) terkoreksi 0,93%, FTMIB (Italia) turun 0,41%, dan FTSE 100 (Inggris) berkurang 0,03%. 

Koreksi berlanjut di Wall Street. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,41%. Sementara S&P 500 terkoreksi 0,21% dan Nasdaq berkurang 0,06%.  

Lautan merah juga terlihat di bursa saham Asia. Pada pukul 13:20 WIB, indeks Nikkei 225 amblas 1,73%. Kemudian Hang Seng anjlok 2,68%, Shanghai Composite turun tajam 3,27%, Kospi melemah 1,63%, dan KLSE (Malaysia) minus 0,65%. 

Penyebab virus koreksi ini adalah babak baru perang dagang AS vs China. Setelah akhir pekan lalu mengumumkan bea masuk 25% bagi 818 produk China, kini Presiden AS Donald Trump akan menambah lagi kebijakan proteksi perdagangan.  

Kali ini, Trump mengancam akan mengenakan bea masuk 10% bagi berbagai produk asal Negeri Tirai Bambu. Ancaman ini muncul setelah China membalas perlakuan AS dengan menerapkan bea masuk 25% bagi 659 produk Negeri Paman Sam.  

"Setelah proses legal-formal selesai, maka bea masuk ini akan berlaku efektif bila China tidak mengubah kebijakannya. Jika diperlukan, maka kami akan memberlakukan bea masuk tambahan lainnya," tegas Trump, dikutip dari Reuters. 

Menghadapi ancaman Trump, Beijing tidak gentar. Kementerian Perdagangan China menegaskan pemerintah akan melawan balik. 

"Tindakan AS adalah bentuk penekanan dan pemerasan, menyalahi keputusan bersama yang dibuat kedua pihak di beberapa kesempatan. Ini adalah kekecewaan bagi dunia. AS telah memulai perang dagang yang tidak hanya melukai rakyat China dan AS, tetapi seluruh dunia," tegas pernyataan tertulis Kementerian Perdagangan China. 

Perkembangan ini membuat investor tentu tidak nyaman. Sebab perang dagang tidak hanya akan menghambat arus perdagangan, tetapi juga pertumbuhan ekonomi dunia. 

Akhirnya investor cenderung menghindari risiko dan memilih bermain aman. Aset-aset safe haven pun kebanjiran peminat, salah satunya tentu emas. Kenaikan permintaan tentu hasilnya adalah harga terkerek ke atas.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Pasar Komoditas Volatil, Harga Emas Berpotensi Naik 0,6%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular