Dolar AS Mulai Bangkit, Harga Emas Turun Tipis

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 August 2018 10:46
Dolar AS mulai merangkak naik, sehingga menyebabkan penurunan harga si logam mulia.
Foto: REUTERS/Leonhard Foeger
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia yang sempat naik kini mulai terkoreksi. Dolar Amerika Serikat (AS) mulai merangkak naik, sehingga menyebabkan penurunan harga si logam mulia. 

Pada Rabu (22/8/2018) pukul 10:26 WIB, harga emas dunia berada di US$ 1.195,11/troy ons. Turun tipis 0,05% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya. Sejak awal tahun, harga emas sudah anjlok 9,33%. 



Kemarin, harga emas sempat naik ke posisi tertingginya dalam sepekan terakhir. Hal ini karena dolar AS mengalami pelemahan yang lumayan tajam. 

Harga emas memang terkait erat dengan pergerakan dolar AS. Komoditas ini dibanderol dengan satuan dolar AS, sehingga kala greenback melemah harga emas jadi lebih murah dan memicu kenaikan permintaan. Demikian pula sebaliknya, penguatan dolar AS membuat emas menjadi lebih mahal dan menyurutkan minat investor. 

Kemarin, Dollar Index (yang mencerminkan posisi dolar AS secara relatif terhadap enam mata uang utama) melemah sampai kisaran 0,4%. Namun saat ini koreksinya sudah semakin tipis hingga tinggal tersisa 0,03% pada pukul 10:33 WIB. 

Dolar AS yang perlahan mulai menguat didorong oleh masuknya arus modal ke Negeri Paman Sam. Pada perdagangan kemarin, dolar AS dan aset-aset berbasis mata uang ini mengalami tekanan jual. Akibatnya, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS naik cukup signifikan. 

Namun hari ini, yield yang naik tersebut dirasa sudah cukup menarik di mata pelaku pasar. Arus modal pun mulai masuk ke pasar obligasi pemerintah AS, sehingga yield bergerak turun. Penurunan yield adalah pertanda harga sedang naik karena maraknya permintaan. 

Berikut perkembangan yield obligasi pemerintah AS pada pukul 10:36 WIB, yang menunjukkan penurunan di semua tenor: 



Jika arus modal terus masuk ke pasar obligasi AS, maka greenback bisa terus menguat dan Dollar Index pun mampu berbalik ke zona hijau. Ketika itu terjadi, maka harga emas berpotensi semakin tertekan. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Pasar Komoditas Volatil, Harga Emas Berpotensi Naik 0,6%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular