
Internasional
The Fed Akan Naikkan Bunga, Hal-hal Ini yang Perlu Disimak
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
13 June 2018 14:02

Powell mungkin ditanyai tentang dampak ekonomi dari perang dagang dan tarif ketika dia bertemu dengan wartawan.
Salah satu analis pro-pasar mengatakan The Fed mungkin melihat dampak dolar dari tarif dan pembalasan perdagangan saat ini sebagai faktor yang terlalu kecil untuk dapat menghancurkan perekonomian. Tetapi apa yang Powell katakan tentang kemungkinan perselisihan dagang yang memburuk mungkin juga akan diketahui, terutama karena beberapa ekonom melihat kemungkinan perang dagang dan tarif sebagai hal negatif untuk belanja modal dan sentimen bisnis.
"Jika kita melakukan perang dagang penuh dengan China dan menerapkan tarif pada mobil, kita akan berada dalam resesi pada tahun 2019," kata kepala ekonom Grant Thornton Diane Swonk. "Dengan inflasi, itu kombinasi buruk bagi The Fed."
Ekonom juga akan memantau setiap pernyataan Powell tentang pasar negara berkembang dan apakah ia mengharapkan akan terjadi hal yang sama di sana atau apakah akan terjadi krisis di Eropa, yang dimulai oleh Italia.
Bagaimana suku bunga akan naik
Para ekonom memperkirakan The Fed meningkatkan target kisaran suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin, ke kisaran 1,75%-2%. Tapi itu bisa dilakukan juga dengan mendorong naik suku bunga giro wajib minimum (GWM) sekunder perbankan sebesar 0,20%.
Itu karena suku bunga acuan telah naik ke puncak kisarannya dan The Fed ingin suku bunga tetap berada di tengah. Bunga atas GWM sekunder, atau IOER, adalah bunga yang The Fed bayar ke bank karena menyimpan uang tunai di bank sentral.
Secara spesifik, suku bunga acuan berada pada 1,7%, hanya 0,05 poin dari IOER. IOER secara historis telah menjadi panduan untuk tingkat dana dan biasanya sedikit di atas suku bunga acuan Fed.
Tetapi pejabat Fed baru-baru ini khawatir suku bunga akan meningkat lebih cepat dari yang diperkirakan dan menyebabkan pengetatan di pasar uang, menurut risalah dari pertemuan terakhirnya.
Solusi yang disarankan pada pertemuan itu adalah bahwa Fed menaikkan IOER sebesar 0,2%, sementara itu menaikkan tingkat suku bunga 0,25%. Ini bisa menahan laju suku bunga agar tidak terlalu dekat dengan batas atas target.
"Kami percaya kenaikan 25 basis poin dalam kisaran target akan dilaksanakan dengan meningkatkan IOER sebesar 20 bps, dengan demikian mendorong tingkat dana The Fed yang efektif agar lebih dekat ke tengah kisaran 1,75%-2%," tulis kepala ekonom JPMorgan AS, Michael Feroli, dilansir dari CNBC International. (prm)
Salah satu analis pro-pasar mengatakan The Fed mungkin melihat dampak dolar dari tarif dan pembalasan perdagangan saat ini sebagai faktor yang terlalu kecil untuk dapat menghancurkan perekonomian. Tetapi apa yang Powell katakan tentang kemungkinan perselisihan dagang yang memburuk mungkin juga akan diketahui, terutama karena beberapa ekonom melihat kemungkinan perang dagang dan tarif sebagai hal negatif untuk belanja modal dan sentimen bisnis.
"Jika kita melakukan perang dagang penuh dengan China dan menerapkan tarif pada mobil, kita akan berada dalam resesi pada tahun 2019," kata kepala ekonom Grant Thornton Diane Swonk. "Dengan inflasi, itu kombinasi buruk bagi The Fed."
Bagaimana suku bunga akan naik
Para ekonom memperkirakan The Fed meningkatkan target kisaran suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin, ke kisaran 1,75%-2%. Tapi itu bisa dilakukan juga dengan mendorong naik suku bunga giro wajib minimum (GWM) sekunder perbankan sebesar 0,20%.
Itu karena suku bunga acuan telah naik ke puncak kisarannya dan The Fed ingin suku bunga tetap berada di tengah. Bunga atas GWM sekunder, atau IOER, adalah bunga yang The Fed bayar ke bank karena menyimpan uang tunai di bank sentral.
Secara spesifik, suku bunga acuan berada pada 1,7%, hanya 0,05 poin dari IOER. IOER secara historis telah menjadi panduan untuk tingkat dana dan biasanya sedikit di atas suku bunga acuan Fed.
Tetapi pejabat Fed baru-baru ini khawatir suku bunga akan meningkat lebih cepat dari yang diperkirakan dan menyebabkan pengetatan di pasar uang, menurut risalah dari pertemuan terakhirnya.
Solusi yang disarankan pada pertemuan itu adalah bahwa Fed menaikkan IOER sebesar 0,2%, sementara itu menaikkan tingkat suku bunga 0,25%. Ini bisa menahan laju suku bunga agar tidak terlalu dekat dengan batas atas target.
"Kami percaya kenaikan 25 basis poin dalam kisaran target akan dilaksanakan dengan meningkatkan IOER sebesar 20 bps, dengan demikian mendorong tingkat dana The Fed yang efektif agar lebih dekat ke tengah kisaran 1,75%-2%," tulis kepala ekonom JPMorgan AS, Michael Feroli, dilansir dari CNBC International. (prm)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular