
Jelang Keputusan The Fed, Emas Ditinggalkan Investor
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
13 June 2018 11:54

Jakarta, CNBC Indonesia- Pergerakan harga emas global mengalami penurunan pada hari ini. Pelemahan ini terjadi menjelang pengumuman keputusan rapat dewan gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve/ The Fed terkait suku bunga acuan dan setelah hasil positif pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.
Pada Rabu (13/6/2018), harga emas 100 gram COMEX kontrak berjangka turun 0,15% ke US$1.297/troy ounce. Sementara sepanjang tahun ini atau year-to-date (ytd) harga emas telah turun hampir 1,7% .
Tren penurunan harga emas mulai terlihat menjelang pengumuman suku bunga acuan oleh The Fed hari Rabu waktu setempat. Pasar memperkirakan The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuannya untuk merespons kuatnya pertumbuhan ekonomi AS.
Data-data ekonomi AS terus mengonfirmasi bahwa The Fed memang harus mengetatkan kebijakan moneter. Pada Mei, laju inflasi di Negeri Paman Sam tercatat 2,8% secara tahunan atau year-on-year (yoy). terakselerasi dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu 2,5% yoy.
The Fed memiliki target untuk menjaga inflasi di kisaran 2% dalam jangka menengah. Dengan perekonomian AS yang terus menggeliat tentu akan menghasilkan dampak inflasi, sehingga perlu dijangkar melalui pengetatan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan.
Meningkatnya ekspektasi tersebut membuat dolar AS menjadi buruan utama sebagai instrumen investasi karena nilainya yang terus meningkat. Akibatnya emas pun mulai ditinggalkan dan berpengaruh terhadap pergerakan harganya yang menurun.
Faktor lain yang ikut mempengaruhi harga emas adalah hasil positif dari pertemuan Donald Trump dan Kim Jong Un. Kemarin, kedua pemimpin tersebut bertemu untuk pertama kalinya setelah pada beberapa tahun ke belakang terjadi friksi antar keduanya akibat program nuklir dijalankan oleh Korut.
Dari hasil pertemuan tersebut, Trump mengidikasikan bahwa Korut bersedia untuk melakukan denuklirisasi sepenuhnya. Tentu hasil ini membuat investor optimistis perdamaian di Semenanjung korea akan segera terwujud.
Optimisme tersebut membuat investor tidak lagi memburu instrumen investasi yang berbasis safe haven asset, seperti emas sehingga berdampak kepada tingkat permintaannya yang menurun. Adanya dua sentimen ini mendorong harga emas global kembali turun hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(prm) Next Article Pemerintah AS Tutup, Harga Emas Cetak Rekor
Pada Rabu (13/6/2018), harga emas 100 gram COMEX kontrak berjangka turun 0,15% ke US$1.297/troy ounce. Sementara sepanjang tahun ini atau year-to-date (ytd) harga emas telah turun hampir 1,7% .
![]() |
The Fed memiliki target untuk menjaga inflasi di kisaran 2% dalam jangka menengah. Dengan perekonomian AS yang terus menggeliat tentu akan menghasilkan dampak inflasi, sehingga perlu dijangkar melalui pengetatan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan.
Meningkatnya ekspektasi tersebut membuat dolar AS menjadi buruan utama sebagai instrumen investasi karena nilainya yang terus meningkat. Akibatnya emas pun mulai ditinggalkan dan berpengaruh terhadap pergerakan harganya yang menurun.
Faktor lain yang ikut mempengaruhi harga emas adalah hasil positif dari pertemuan Donald Trump dan Kim Jong Un. Kemarin, kedua pemimpin tersebut bertemu untuk pertama kalinya setelah pada beberapa tahun ke belakang terjadi friksi antar keduanya akibat program nuklir dijalankan oleh Korut.
Dari hasil pertemuan tersebut, Trump mengidikasikan bahwa Korut bersedia untuk melakukan denuklirisasi sepenuhnya. Tentu hasil ini membuat investor optimistis perdamaian di Semenanjung korea akan segera terwujud.
Optimisme tersebut membuat investor tidak lagi memburu instrumen investasi yang berbasis safe haven asset, seperti emas sehingga berdampak kepada tingkat permintaannya yang menurun. Adanya dua sentimen ini mendorong harga emas global kembali turun hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(prm) Next Article Pemerintah AS Tutup, Harga Emas Cetak Rekor
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular