Jelang Rapat The Fed & Pertemuan Trump-Kim, Harga Emas Stabil

Raditya Hanung Prakoswa, CNBC Indonesia
11 June 2018 14:08
Harga emas 100 gram COMEX kontrak pengiriman Agustus 2018 bergerak staganan cenderung menguat sebesar 0,08% ke US$1.299,2/troy ounce, hingga pukul 10.30 WIB.
Foto: REUTERS/Edgar Su
Jakarta, CNBC IndonesiaHarga emas 100 gram COMEX untuk kontrak pengiriman Agustus 2018 bergerak staganan cenderung menguat sebesar 0,08% ke US$1.299,2/troy ounce, hingga pukul 10.30 WIB hari ini. Pelaku pasar cenderung mewaspadai sejumlah agenda penting yang akan datang, di antaranya rapat The Federal Reserve/The Fed, serta pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Dengan pergerakan tersebut, harga emas masih mampu melanjutkan momen penguatan tipisnya pada pekan lalu. Sebagai informasi, harga sang logam mulia naik 0,25% di sepanjang pekan lalu.

Jelang Rapat The Fed & Pertemuan Trump-Kim, Harga Emas StabilFoto: CNBC Indonesia/Raditya Hanung

Ada dua sentimen yang tarik-menarik hari ini. Harga emas mendapatkan energi positif dari pertemuan G-7. Pertemuan di Quebec (Kanada) tersebut diwarnai oleh Presiden Trump yang menolak untuk mendukung deklarasi G-7 yang bertujuan untuk mengurangi tarif dan hambatan perdagangan.

Dalam laporan sebelumnya, AS dinyatakan telah medukung komunike G-7. Namun kemudian Trump mem-posting sebuah twitter yang mengecam Perdana Menteri Justin Trudeau, persis setelah konferensi tersebut.

Trump mengatakan, dia menginstruksikan perwakilan Amerika Serikat untuk tidak mendukung komunike G-7. Di sisi lain, pemerintahannya sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan tarif untuk automobil.

"Perdana Menteri (Justin) Trudeau dari Kanada bersikap tenang dan santai pada pertemuan G-7. Namun setelah itu, dalam konferensi pers menyatakan 'bea masuk AS adalah penghinaan' dan dia tidak ingin 'ditindas'. Sangat tidak jujur dan lemah. Bea masuk kami adalah respons atas bea masuk Kanada sebesar 270% untuk produksi susu kami!" cuit Trump melalui akun @realDonaldTrump.

Di sisi lain, aura perdamaian AS dan Korea Utara masih menjadi sentimen yang menahan penguatan harga emas. Kedua pemimpin dari masing-masing negara sudah berada di Pulau Sentosa (Singapura) sejak kemarin. Pertemuan bersejarah ini diharapkan bisa menghadirkan perdamaian dan denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Meski demikian, sentimen geopolitik dan isu perang dagang tersebut masih agak terabaikan oleh investor, setidaknya untuk saat ini. Pasalnya, pelaku pasar akan lebih berfokus pada rapat Federal Open Market Committe (FOMC) pada 12-13 Juni waktu AS.

The Federal Reserve/The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 1,75-2%. Probabilitasnya mencapai 91,3%, menurut CME Fedwatch.

Terlebih, aura pengetatatan moneter tidak hanya terasa di Negeri Paman Sam, tapi juga di Eropa. Kepala Ekonom Bank Sentral Uni Eropa (European Central Bank/ECB) Michael Praet yang menyebut inflasi di benua Biru sudah bergerak sesuai sasaran. Oleh karena itu, mungkin sudah saatnya bagi ECB untuk mengurangi stimulus moneter.

Sebagai catatan, ECB akan merilis kebijakan moneternya beberapa jam setelah The Fed mengumumkan suku bunga acuannya.


(RHG/RHG) Next Article Dolar AS Melunak, Harga Emas Naik Tipis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular