Agar Bunga Kredit Tak Naik, BI Dorong Bank Turunkan NIM

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
11 June 2018 10:16
BI masih berpendapat bank tidak punya alasan menaikkan bunga meski suku bunga acuan sudah naik 50 bps.
Foto: CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mendorong perbankan nasional melakukan efisiensi agar tak ikut-ikutan mengerek bunga perbankan ketika bank sentral menaikkan bunga acuan.

Hal ini merespons kenaikan bunga perbankan - khususnya deposito dan kredit kepemilikan rumah (KPR) - mengikuti keputusan bank sentral menaikkan bunga acuannya.

"Kuncinya jika efisiensi perbankan dapat terus ditingkatkan dengan salah satu indikatornya NIM [Net Interest Margin] ditekan lebih rendah," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Walulo kepada CNBC Indonesia.

"Maka potensi kenaikan suku bunga perbankan yang tidak meningkat akan terbuka," tambah Dody.

Gubernur BI Perry Warjiyo berulang kali menegaskan, bahwa tak ada apapun alasan bagi perbankan nasional mengerek bunga perbankan, lantaran bank sentral telah memastikan likuiditas tercukupi.

BI memandang, mengetatnya likuiditas pada saat ini hanya bersifat sementara karena memasuki libur Lebaran. Namun ketika situasi ini berakhir, likuiditas akan dijamin oleh bank sentral.

Dody menilai, dua kali kenaikan suku bunga BI dalam kurun waktu satu bulan terakhir tak lepas dari upaya untuk menjaga stabilitas. Tanpa hal tersebut, maka akan berdampak buruk bagi perekonomian.

"Kenaikan suku bunga kebijakan merupakan pilihan untuk menjaga stabilitas yang tanpa stabilitas tersebut justru akan berdampak lebih buruk kepada perekonomian," ungkapnya.

Adapun setelah BI menaikkan bunga acuan untuk kedua kalinya, sejumlah perbankan sudah mulai menaikkan bunga deposito. Bahkan untuk bunga Kredit Kepemilikan Rakyat (KPR), bank pun sudah mulai berencana melakukan penyesuaian.

Sejatinya, saat ini memang tidak ada alasan bank menaikkan suku bunga kredit karena permintaan kredit masih lesu. Bank hanya punya alasan menaikkan suku bunga deposito. Menaikkan suku bunga deposito perlu dilakukan karena nasabah menuntut bunga simpanan yang lebih tinggi karena kenaikan suku bunga acuan.

Kenaikan suku bunga kredit bisa jadi boomerang bagi bank. Dalam kondisi ekonomi yang belum pulih, kenaikan bunga kredit bisa berdampak pada rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang merangkak naik. Pasalnya, ketika bunga naik debitur berpotensi kesulitan membayar cicilan karena pendapatan tak meningkat.



(roy) Next Article BI Naikkan Bunga Acuan, Bank Bakal Kerek Bunga Deposito

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular