Bakrieland Ngotot Gabung Saham tapi Investor Menolak, Kenapa?

Donald Banjarnahor & Tito Bosnia, CNBC Indonesia
05 June 2018 10:42
Investor ritel atau publik rame-rame menolak rencana aksi korporasi tersebut.
Foto: Detik.com
Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) untuk melakukan reverse stock split menemui jalan terjal. Investor ritel atau publik rame-rame menolak rencana aksi korporasi tersebut.

Seperti apa awal mulanya rencana reverse stock split tersebut? Sebulan lalu rencana untuk akan melakukan penggabungan nilai nominal saham (reverse stock) dengan rasio 10:1 disampaikan perseroan ke otoritas bursa.

Alasan reverse stock tersebut karena harga saham perseroan ditransaksikan pada harga Rp 20/saham di pasar negosiasi. Padahal di pasar reguler, harga minimal saham yang bisa transaksi minimal pada harga Rp 50 per saham.

Setelah reverse stock, setiap lembar saham perseroan dikonversi menjadi 10 kali lipat dari harga penawaran yang pasar negosiasi pada kisaran harga Rp 20-Rp 50 per saham. Harga saham perseroan mencapai Rp 200/saham hingga Rp 500/saham.

Kemarin, investor ritel saham Bakrieland yang tergabung dalam Forum Investor Penolak Reverse Stock ELTY (FORTY), kembali menyuarakan penolakannya terhadap rencana reverse stock. Forum investor ini akan mengajukan keberatan tersebut dengan mendatangi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Mereka menuntut pembatalan aksi korporasi reverse stock yang akan dilakukan oleh ELTY dalam waktu dekat ini. Investor sudah menyiapkan bukti adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan pihak perseroan kepada OJK.

Selain itu, para investor menilai alasan aksi korporasi ini lemah dan sangat dipaksakan. Mereka berharap OJK menjalankan tugasnya sebagai otoritas pengawas sektor keuangan di pasar modal untuk melindungi kepentingan investor secara adil.

Para investor juga menduga adanya permainan yang terjadi di belakang aksi reverse stock. Ramai perbincangan anggota group di media sosial, bahwa aksi korporasi ini diduga terkait dengan kegiatan goreng-menggoreng saham oleh pihak tertentu, dengan melakukan pembelian di harga murah sebelum akhirnya harga akan dikerek naik.

"Perusahaan dianggap memberikan informasi yang tidak menyeluruh sehingga secara tidak langsung membuka peluang kepada pihak-pihak tertentu tersebut untuk melakukan aksinya," ujar FORTY dalam siaran Pers yang diterima CNBC Indonesia, Senin (4/6/2018).

Saat ini, jumlah saham ELTY yang tercatat di Bursa sebanyak 43,52 miliar saham. Setelah reverse stock jumlah saham perseroan akan menjadi 4,35 miliar.

Corporate Secretary ELTY Yudy Rizard Hakim pada saat menyampaikan rencana reverse stock, aksi korporasi tersebut agar saham ELTY diperdagangkan kembali pada tingkat optimal trading range atau kisaran harga yang dapat mempengaruhi prefensi investor, sehingga investor tertarik untuk melakukan perdagangan. Hal itu akan mendorong perdagangan saham perseroan menjadi lebih likuid, sehingga berdampak positif bagi pemegang saham," kata

Terkait penolakan investor tersebut, Yudy mengatakan Bakrieland Development menyampaikan akan menggelar tetap Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang ketiga untuk meminta persetujuan reverse stock harga saham perseroan dari para pemegang saham.

Sebelumnya, dua RUPSLB yang sudah dijadwalkan perseroan tidak bisa dilanjutkan dikarenakan tidak kuorumnya minimal kehadiran. Dimana pada RUPSLB pertama jumlah pemegang saham yang hadir hanya mencapai 25,99% dan RUPSLB kedua hanya dihadiri oleh 19,73% dari total jumlah para pemegang saham.

"Kami akan melakukan pengiriman panggilan RUPSLB yang ketiga kepada OJK pada sore hari ini untuk diproses, biasanya membutuhkan waktu hingga 10 sampai 14 hari sampai pemanggilan tersebut disahkan," ujar Yudy.

Menurut Yudy, tidak kuorumnya kedua RUPSLB sebelumnya disebabkan oleh faktor internal dari masing-masing pemegang saham.

Dirinya tidak melihat adanya penolakan perihal ketidakhadiran pemegang saham yang berkaitan dengan pembahasan RUPSLB yaitu reverse stock harga saham ELTY.

"Alasannya jumlah pemegang saham kami kan banyak, sehingga tidak ada yang mayoritas. Kami itu lebih pemegang sahamnya lebih dari 27 ribu orang. Jadi memang kalau masalah aalsan ketidakhadiran ya hanya mereka," tambah Yudy.



(hps/hps) Next Article Jelang Reverse Stock, Saham Bakrieland Ramai di Pasar Nego

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular