Sejumlah investor mengikuti pelaksanaan paparan publik (pulic expose) di Hotel Aston Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/6/2018). Para investor menentang rencana reverse stock split yang akan dilaksanakan perseroan, saat pelaksanaan paparan publik (pulic expose) hari ini. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Paparan publik (public expose) insidentil ini dilaksanakan untuk menjelaskan rencana penggabungan saham (reverse stock) dengan rasio 10:1, dalam rangka restrukturisasi utang perseroan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Perseroan menyampaikan paparan terkait alasan dan keuntungan ELTY dalam melakukan reverse stock kepada para pemegang saham perseroan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sebelumnya sebagian dari pemegang saham tidak menyetujui rencana reverse stock ELTY. Hingga saat ini kepemilikan saham terbesar dimiliki oleh publik yaitu mencapai 88,24%. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Dengan reverse stock, perseroan berharap harga saham menjadi kembali aktif diperdagangkan setelah beberapa tahun ke belakang stagnan di harga Rp 50 per saham. Sehingga, dengan reverse stock berasio 10:1 ini maka harga sahamnya menjadi Rp 500 per saham dengan nominal Rp 5.000 per saham untuk seri A dan Rp 1.000 untuk seri B.
Sebelum paparan publik digelar pada hari ini, para pemegang saham yang menolak dengan adanya rencana reverse stock tersebut dengan melakukan sesi foto bersama dengan menggelar spanduk berisikan " Tolak reverse stock ELTY, Bakrieland stop rugikan investor".. (Ist)
Hingga saat ini, perseroan masih terus melakukan diskusi dan juga pemaparan kepada para pemegang saham terkait reverse stock yang akan dilakukan perseroan. Walaupun para pemegang saham masih terus menentang rencana dari perseroan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)