Modal Asing Mengalir Deras, Yield Obligasi Turun

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia tengah menikmati kesejukan karena derasnya aliran modal asing. Tidak hanya pasar modal, obligasi pun mendapat berkah. 

Pada Jumat (25/5/2018), investor asing mencatatkan beli bersih senilai Rp 298,87 miliar kala akhir perdagangan Sesi I. Aksi borong investor asing mengantarkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,59%. 

Sementara di pasar Surat Berharga Negara (SBN), minat investor asing juga meningkat. Hal ini terlihat dari penurunan imbal hasil (yield), yang menandakan harga instrumen ini sedang naik. 

Saat ini, yield SBN seri FR0064 berada di 7,572%. Turun dibandingkan kemarin yang mencapai 7,605%. 

Yield SBN 10 tahun (Reuters)

 
Saat ini, sepertinya investor obligasi sedang merealisasikan keuntungan yang didapat dari Amerika Serikat (AS). Setelah yield obligasi pemerintah AS dalam tren turun sejak 17 Mei, hari ini yield instrumen tersebut bergerak naik. 

Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun saat ini berada di 2,988%. Naik dibandingkan hari sebelumnya yaitu 2,981%. Dana yang awalnya terkonsentrasi di pasar obligasi AS kini menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia. 

Aliran dana di pasar SBN sedikit banyak membantu menopang rupiah. Pada pukul 12.30 WIB, nilai tukar rupiah memang masih melemah terhadap dolar AS.

Namun depresiasi rupiah terbatas, hanya 0,14% ke Rp 14.150/US$. Depresiasi rupiah yang 0,14% tidak sedalam yen Jepang (-0,29%), yuan China (-0,19%), atau peso Filipina (-0,16%).  

Sebab di pasar Non-Deliverable Forward (NDF), dolar AS sudah diperdagangkan di kisaran Rp 14.225-14.245. Tanpa bantuan arus modal masuk (capital inflows), termasuk di SBN, mungkin dolar AS sudah menembus level tersebut di pasar spot domestik.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/hps) Next Article Takut Jakarta 'Digembok' Kayak Manila, Investor Lepas SBN