
BTPN Tingkatkan Modal 2 Kali Lipat, Terkait Merger?
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
25 May 2018 10:58

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) menyatakan rencana untuk meningkatkan modal dasar perseroan menjadi dua kali lipat untuk mengantisipasi kebutuhan rights issue di masa depan, termasuk untuk merger.
BTPN akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 7 Juni 2018 untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka peningkatan modal dasar dari Rp 150 miliar menjadi Rp 300 miliar.
Bila lancar mendapatkan persetujuan, BTPN akan dapat menerbitkan saham baru sebanyak 7,5 miliar lembar di luar 1,66 miliar saham yang belum diterbitkan.
Saat ini modal dasar BTPN sebesar Rp 150 miliar dengan nilai nominal Rp 20 dan jumlah saham beredar 5,84 miliar serta 1,66 miliar saham belum diterbitkan.
Direktur BTPN Anika Faisal mengatakan rencana peningkatan modal dasar diperlukan untuk mengantisipasi penambahan modal pada masa depan. Dia tidak menampik bahwa penambahan modal juga bisa dilakukan pada saat merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (BSMI).
"Tapi peningkatan modal ini bukan hanya untuk merger. Ini untuk rencana masa depan lainnya," ujarnya, Kamis (25/5/2018).
[Gambas:Video CNBC]
Anika tidak mau menjelaskan lebih lanjut mengenai kelanjutan proses merger karena masih tahap due dilligence. Namun, dia menjanjikan untuk waktu yang tidak lama akan ada kejelasan informasi mengenai hal tersebut.
BTPN dan BSMI dimiliki oleh Sumitomo Mitsui Financial Group, asal Jepang. Sumitomo Mitsui menggenggam 40% saham di BTPN lewat akuisisi yang dilaksanakan pada 2014 lalu. Sementara di BSMI, Sumitomo Mitsui memiliki 98,48%.
Sumitomo Mitsui telah menyampaikan akan menggabungkan kedua bank tersebut. Di entitas baru hasil merger tersebut jumlah kepemilikan Sumitomo Mitsui akan berubah sesuai dengan hal valuasi masing-masing perusahaan.
(prm) Next Article Pasca-Merger, BTPN Jadi Bank Aset Terbesar Kedelapan di RI
BTPN akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 7 Juni 2018 untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka peningkatan modal dasar dari Rp 150 miliar menjadi Rp 300 miliar.
Bila lancar mendapatkan persetujuan, BTPN akan dapat menerbitkan saham baru sebanyak 7,5 miliar lembar di luar 1,66 miliar saham yang belum diterbitkan.
Direktur BTPN Anika Faisal mengatakan rencana peningkatan modal dasar diperlukan untuk mengantisipasi penambahan modal pada masa depan. Dia tidak menampik bahwa penambahan modal juga bisa dilakukan pada saat merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (BSMI).
"Tapi peningkatan modal ini bukan hanya untuk merger. Ini untuk rencana masa depan lainnya," ujarnya, Kamis (25/5/2018).
[Gambas:Video CNBC]
Anika tidak mau menjelaskan lebih lanjut mengenai kelanjutan proses merger karena masih tahap due dilligence. Namun, dia menjanjikan untuk waktu yang tidak lama akan ada kejelasan informasi mengenai hal tersebut.
BTPN dan BSMI dimiliki oleh Sumitomo Mitsui Financial Group, asal Jepang. Sumitomo Mitsui menggenggam 40% saham di BTPN lewat akuisisi yang dilaksanakan pada 2014 lalu. Sementara di BSMI, Sumitomo Mitsui memiliki 98,48%.
Sumitomo Mitsui telah menyampaikan akan menggabungkan kedua bank tersebut. Di entitas baru hasil merger tersebut jumlah kepemilikan Sumitomo Mitsui akan berubah sesuai dengan hal valuasi masing-masing perusahaan.
(prm) Next Article Pasca-Merger, BTPN Jadi Bank Aset Terbesar Kedelapan di RI
Most Popular