Yield Obligasi Negara 7,6%, Tertinggi Sejak Februari 2017

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 May 2018 11:58
Kini yield Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun sudah mencapai kisaran 7,6%.
Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
Jakarta, CNBC Indonesia - Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah masih dalam tren naik. Bahkan kini yield Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun sudah mencapai kisaran 7,6%. 

Pada Kamis (24/5/2018), yield SBN seri FR0064 berada di 7,616%. Naik dibandingkan hari sebelumnya yaitu 7,596%. Yield hari ini merupakan yang tertinggi sejak Februari 2017. 

Yield Obligasi Negara 7,6%, Tertinggi Sejak Februari 2017Yield SBN 10 tahun (Reuters)
 
Kenaikan yield menandakan harga SBN sedang turun. Penurunan harga artinya instrumen ini sedang kurang peminat, atau bahkan terjadi aksi jual. 

Investor asing memang sedang cenderung melepas SBN. Sejak awal bulan ini, kepemilikan asing di SBN sudah berkurang Rp 18,89 triliun. Sementara sejak awal tahun, asing membukukan jual bersih Rp 8,4 triliun. 

Yield Obligasi Negara 7,6%, Tertinggi Sejak Februari 2017DJPPR Kemenkeu
 
Bank Indonesia (BI) memang masih aktif 'bergerilya' di pasar SBN dalam rangka stabilisasi nilai tukar. BI menukar valas untuk menyerap SBN sehingga likuiditas rupiah di pasar tersedot dan mempengaruhi nilai tukarnya. 

Sejak awal Mei, kepemilikan SBN oleh BI naik bertambah Rp 22,92 triliun. Sedangkan sejak awal tahun, tambahan kepemilikan BI adalah Rp 53,26 triliun. 

Yield Obligasi Negara 7,6%, Tertinggi Sejak Februari 2017DJPPR Kemenkeu

Di pasar obligasi, aliran dana memang sedang mengarah ke Amerika Serikat (AS). Pasalnya, pemerintah Negeri Paman Sam menjual lebih banyak obligasi untuk membiayai defisit anggaran yang membengkak. 

Badan Anggaran Kongres AS (Congressional Budget Office/CBO) memperkirakan defisit anggaran AS pada semester I-2018 mencapai US$ 598 miliar (Rp 8.372 triliun). Naik 13,04% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

CBO juga memperkirakan defisit anggaran AS melampaui US$ 1 triliun (Rp 14.000 triliun) pada 2020. Lebih awal dua tahun dibandingkan perkiraan awal. 
 

Kemarin, pemerintah AS baru menjual obligasi dengan tenor 2 tahun yang meraup dana US$ 33 miliar (Rp 465,3 triliun). Jumat pekan ini, AS akan kembali menjual obligasi dengan tenor 7 tahun yang ditargetkan meraih dana US$ 30 miliar (Rp 423 triliun). 

Derasnya aliran modal ke AS membuat yield obligasi Negeri Adidaya turun. Saat ini, yield obligasi AS tenor 10 tahun berada sudah berada di bawah 3%, tepatnya 2,9806%. Turun dibandingkan sehari sebelumnya yaitu 3,003%. 

Konsentrasi dana ke AS membuat pasar obligasi di negara lain kurang bergairah. Faktor ini pula yang mungkin membuat pasar SBN masih tertekan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Takut Jakarta 'Digembok' Kayak Manila, Investor Lepas SBN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular