
Rupiah Lesu, Poundsterling Dijual Rp 19.200
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
15 May 2018 15:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap poundsterling pada perdagangan siang ini bergerak melemah. Pelemahan rupiah didorong oleh sentimen negatif dari dalam negeri.
Pada Selasa (15/5/2018) pukul 14:15 WIB, GBP 1 poundsterling dibanderol Rp 18.987,52. Rupiah melemah 0,31% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.
Pelemahan rupiah ikut menaikkan harga jual poundsterling di salah satu bank BUMN menjadi di atas Rp 19.200. Berikut data perdagangan hingga pukul 14:15 WIB:
Belum reda kekhawatiran terkait kondisi keamanan di Indonesia pasca serangan bom Surabaya akhir pekan lalu, rupiah kembali dihantam sentimen negatif neraca perdagangan periode April 2018. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia mengalami defisit perdagangan hingga US$ 1,63 miliar. Angka tersebut kontradiktif dengan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia yang memperkirakan surplus US$ 672 juta.
Defisit neraca perdagangan yang lumayan dalam ini membuat pasar menyoroti kinerja transaksi berjalan (current account) dan neraca pembayaran. Bila situasi ini terus berlanjut, maka keduanya akan semakin memburuk.
Padahal transaksi berjalan dan neraca pembayaran sudah mengalami defisit pada kuartal I-2018 masing-masing US$ 5,5 miliar (2,15% dari Produk Domestik Bruto) dan US$ 3,85 miliar. Akibatnya nilai tukar rupiah tidak berdaya terhadap mata uang dunia, termasuk poundsterling.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Ekonomi Eropa Diprediksi Melambat, Tapi Euro Cs Masih Menguat
Pada Selasa (15/5/2018) pukul 14:15 WIB, GBP 1 poundsterling dibanderol Rp 18.987,52. Rupiah melemah 0,31% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.
![]() |
Pelemahan rupiah ikut menaikkan harga jual poundsterling di salah satu bank BUMN menjadi di atas Rp 19.200. Berikut data perdagangan hingga pukul 14:15 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 18.667,00 | Rp 19.163,00 |
Bank BNI | Rp 18.742,00 | Rp 19.199,00 |
Bank BRI | Rp 18.866,79 | Rp 19.172,67 |
Bank BTN | Rp 18.800,00 | Rp 19.200,00 |
Bank BCA | Rp 18.702,00 | Rp 19.179,00 |
Belum reda kekhawatiran terkait kondisi keamanan di Indonesia pasca serangan bom Surabaya akhir pekan lalu, rupiah kembali dihantam sentimen negatif neraca perdagangan periode April 2018. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia mengalami defisit perdagangan hingga US$ 1,63 miliar. Angka tersebut kontradiktif dengan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia yang memperkirakan surplus US$ 672 juta.
Defisit neraca perdagangan yang lumayan dalam ini membuat pasar menyoroti kinerja transaksi berjalan (current account) dan neraca pembayaran. Bila situasi ini terus berlanjut, maka keduanya akan semakin memburuk.
Padahal transaksi berjalan dan neraca pembayaran sudah mengalami defisit pada kuartal I-2018 masing-masing US$ 5,5 miliar (2,15% dari Produk Domestik Bruto) dan US$ 3,85 miliar. Akibatnya nilai tukar rupiah tidak berdaya terhadap mata uang dunia, termasuk poundsterling.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Ekonomi Eropa Diprediksi Melambat, Tapi Euro Cs Masih Menguat
Most Popular