MARKET DATA

Neraca Dagang Defisit US$ 1,63 M, IHSG Makin Terperosok 1,4%

Anthony Kevin,  CNBC Indonesia
15 May 2018 11:34
IHSG semakin terperosok pasca BPS mengumumkan data perdagangan internasional bulan April.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - IHSG semakin terperosok pasca Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data perdagangan internasional bulan April. Sepanjang bulan April, ekspor tercatat hanya tumbuh sebesar 9,01% YoY, lebih rendah dibandingkan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia yakni 12% YoY.

Sementara itu, impor meroket hingga 34,68% YoY, jauh di atas konsensus yang sebesar 19,09% YoY. Dengan demikian, neraca perdagangan mencatatkan defisit hingga US$ 1,63 miliar, jauh di bawah konsensus yang memperkirakan akan ada surplus sebesar US$ 672 juta.

Pasca data tersebut diumumkan, IHSG yang tadinya terkoreksi 1,40% bergerak turun semakin dalam hingga koreksinya kini mencapai 1,43% ke level 5.861,85. Adanya defisit neraca perdagangan berpotensi kembali menekan Neraca Perdagangan Indonesia (NPI).

Pada kuartal-I kemarin, NPI membukukan defisit sebesar US$ 3,85 miliar, jauh lebih buruk dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu surplus US$ 4,51 miliar.

Sebagai akibat dari defisit neraca perdagangan yang mengejutkan tersebut, rupiah melemah hingga 0,39% ke level Rp 14.020/dolar AS, diikuti aksi jual investor asing di pasar saham yang mencapai 458,9 miliar.
(hps)
Next Article Neraca Dagang Defisit Lagi, IHSG Sentuh Titik Terendah Baru


Most Popular
Features