Bursa Saham Anjlok, BPJS-TK Berpotensi Kehilangan Rp 16 T

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
08 May 2018 18:31
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) kehilangan potensi penambahan dana kelolaan sebesar Rp 16 triliun pada periode Januari-Maret 2018.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Anjloknya bursa saham Indonesia menyebabkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) kehilangan potensi penambahan dana kelolaan sebesar Rp 16 triliun pada periode Januari-Maret 2018.

Direktur Pengembangan Investasi BPJS-TK Amran Nasution mengatakan dana kelolaan yang diinvestasikan mencapai Rp 321 triliun pada akhir Maret 2018. Nilai tersebut dihitung berdasarkan marked to market atau dihitung dengan harga terkini berdasarkan masing-masing portofolio.

"Bila tidak marked to market maka dana yang bisa dinvestasikan sebesarnya mencapai Rp337 triliun," ujar Amran, Selasa (8/5/2018).

Dengan demikian selisih dana investasi BPJS-TK berdasarkan marked to market dan non marked to market mencapai Rp16 triliun.  

Gejolak pasar modal juga menyebabkan dana investasi BPJS-TK selama 3 bulan pertama 2018 tumbuh melambat. Dana investasi tersebut tumbuh sekitar Rp 4 triliun atau 1,26%, dibandingkan posisi akhir 2017 sebesar Rp317 triliun.

Namun, Amran tidak mau menyebutkan bahwa nilai tersebut sebagai portfolio investasi di pasar modal yang tergerus. "Tidak ada yang tidak terpengaruh (gejolak pasar modal). Tapi kita tahu kalau saham itu adalah investasi jangka panjang," ujarnya.


Menurutnya, BPJS-TK tidak akan keluar dari pasar modal meskipun gejolak pasar modal terus berlanjut pada tahun ini. Menurutnya, nilai portfolio yang tergerus akan kembali naik pada waktunya.

"Tidak ada yang (nilai) hilang, fundamental kita (Indonesia) kuat. Jadi tetaplah berinvestasi dan BPJS akan tetap masuk ke pasar modal," ujarnya.
(hps) Next Article Mengintip Dana Kelolaan BPJS Ketenagakerjaan yang Naik 21%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular