
Harga CPO Menguat 1,8%, Kenaikan Terbesar Sejak Januari 2018
Houtmand P Saragih & Raditya Hanung Prakoswa, CNBC Indonesia
08 May 2018 11:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kontrak pengiriman Juli 2018 di bursa derivatif Malaysia ditutup menguat signifikan sebesar 1,84% ke MYR2.383/ton pada penutupan perdagangan kemarin. Capaian tersebut menjadi kabar baik bagi salah satu komoditas minyak nabati ini, setelah anjlok 1,76% sepanjang minggu lalu.
Di awal pekan ini, pergerakan harga CPO mulai berbalik arah, didorong oleh sejumlah sentimen positif. Pertama, Ringgit Malaysia ditutup melemah hingga 0,1% ke MYR3,943/US$ kemarin, mencapai level terendahnya sejak pertengahan Januari 2018 silam.
Pelemahan mata uang Negeri Jiran memang pada umumnya akan diikuti oleh kenaikan harga CPO, seiring harga komoditas ini yang relatif lebih murah, dan akhirnya mampu meningkatkan permintaan dari importir.
Kedua, berdasarkan konsensus yang dihimpun Reuters, stok minyak kelapa sawit Malaysia pada bulan April 2018 diprediksikan anjlok 4,1% secara month to month (MtM) ke 2,23 juta ton, yang merupakan angka terendah dalam 6 bulan terakhir.
Melonjaknya konsumsi domestik diyakini akan mampu mengompensasi penurunan ekspor. Pasalnya, kebutuhan minyak kelapa sawit untuk biodiesel diprediksikan akan melonjak, seiring peningkatan harga minyak mentah akan membuat produksi biodiesel menjadi lebih ekonomis.
Sebagai informasi, kemarin harga minyak jenis light sweet dan brent sama-sama mencetak rekor tertingginya sejak November 2014, dipicu oleh kekhawatiran investor akan pasokan minyak mentah global yang semakin ketat.
Sementara itu, ekspor Malaysia diprediksikan kembali mengalami penurunan sebesar 5,5% ke 1,48 juta ton, sedangkan produksi minyak kelapa sawit Malaysia diestimasi tetap stagnan di angka 1,57 juta ton, di bulan April lalu.
Sumber: Polling Reuters
Ketiga, harga sang rival minyak kedelai yang bergerak naik. Sebagai informasi, harga minyak kedelai kontrak pengiriman Juli 2018 di Chicago Board of Trade tercatat menguat 0,36% pada penutupan perdagangan kemarin. Seperti diketahui, harga CPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya (seperti minyak kedelai), seiring mereka bersaing memperebutkan pangsa pasar minyak nabati global. Ketika harga kedelai menguat, kecenderungannya adalah harga CPO akan ikut naik.
Hingga pukul 11.07 WIB hari ini, harga CPO masih bergerak naik sebesar 0,21% ke level MYR2.388/ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Next Article Ekspor Indonesia Diekspektasikan Naik 6%, Harga CPO Rebound
![]() |
Di awal pekan ini, pergerakan harga CPO mulai berbalik arah, didorong oleh sejumlah sentimen positif. Pertama, Ringgit Malaysia ditutup melemah hingga 0,1% ke MYR3,943/US$ kemarin, mencapai level terendahnya sejak pertengahan Januari 2018 silam.
Kedua, berdasarkan konsensus yang dihimpun Reuters, stok minyak kelapa sawit Malaysia pada bulan April 2018 diprediksikan anjlok 4,1% secara month to month (MtM) ke 2,23 juta ton, yang merupakan angka terendah dalam 6 bulan terakhir.
Melonjaknya konsumsi domestik diyakini akan mampu mengompensasi penurunan ekspor. Pasalnya, kebutuhan minyak kelapa sawit untuk biodiesel diprediksikan akan melonjak, seiring peningkatan harga minyak mentah akan membuat produksi biodiesel menjadi lebih ekonomis.
Sebagai informasi, kemarin harga minyak jenis light sweet dan brent sama-sama mencetak rekor tertingginya sejak November 2014, dipicu oleh kekhawatiran investor akan pasokan minyak mentah global yang semakin ketat.
Sementara itu, ekspor Malaysia diprediksikan kembali mengalami penurunan sebesar 5,5% ke 1,48 juta ton, sedangkan produksi minyak kelapa sawit Malaysia diestimasi tetap stagnan di angka 1,57 juta ton, di bulan April lalu.
Survei CPO Malaysia(April 2018) | Range | Median |
Produksi | 1,450,000 - 1,684,100 | 1,574,000 |
Ekspor | 1,380,000 - 1,500,000 | 1,480,000 |
Impor | 15,000 - 50,000 | 37,500 |
Stok Penutupan | 2,130,000 - 2,378,700 | 2,229,273 |
Ketiga, harga sang rival minyak kedelai yang bergerak naik. Sebagai informasi, harga minyak kedelai kontrak pengiriman Juli 2018 di Chicago Board of Trade tercatat menguat 0,36% pada penutupan perdagangan kemarin. Seperti diketahui, harga CPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya (seperti minyak kedelai), seiring mereka bersaing memperebutkan pangsa pasar minyak nabati global. Ketika harga kedelai menguat, kecenderungannya adalah harga CPO akan ikut naik.
Hingga pukul 11.07 WIB hari ini, harga CPO masih bergerak naik sebesar 0,21% ke level MYR2.388/ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Next Article Ekspor Indonesia Diekspektasikan Naik 6%, Harga CPO Rebound
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular