Ketua OJK: Sudah Teruji, RI Jauh dari Krisis Ekonomi

Gita Rossiana, CNBC Indonesia
07 May 2018 13:04
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis Indonesia tidak akan lagi terkena krisis ekonomi.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis Indonesia tidak akan lagi terkena krisis ekonomi. Pasalnya, Indonesia sudah mengantisipasinya dan bisa mengkomunikasikan dengan baik ke masyarakat.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengungkapkan, Indonesia sudah mengalami banyak krisis, sejak tahun 1988. Krisis terakhir yang dialami Indonesia adalah pada tahun 2008.

"Pada 2008, Indonesia sudah teruji pada saat krisis, Indonesia ternyata bisa meng-absorb dampak negatif," ujar dia dalam acara di Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia, Senin (7/5/2018).

Menurut Wimboh, ekonomi Indonesia saat ini memang lebih tahan dalam menghadapi krisis. Pasalnya, masalah penyebab krisis tersebut sudah diketahui sehingga bisa dicari solusinya.

"Situasi akan lebih tahan, karena masalahnya diketahui dan bisa dikomunikasikan dengan sangat baik," kata dia.

Dari sisi perbankan, misalnya, Wimboh menyebutkan, permodalan bank sangat siap untuk mengantisipasi gejolak ke depan. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) pun berada di angka 22%.

"Ada aturan Basel berapapun, perbankan Indonesia siap mau Basel IV atau IV, modal bank kita 22%," ungkap dia.

Meski memang, OJK kadang meminta satu atau dua bank untuk menambah tambahan modal. Namun menurut Wimboh, hal tersebut bukan karena bank tersebut bermasalah, tetapi bertujuan untuk mengantisipasi ke depan.

Setelah keluar dari krisis, regulator sedang berada dalam proses menormalkan kebijakan yang sebelumnya diperuntukkan untuk keluar dari krisis. Normalisasi kebijakan tersebut misalnya dari sisi aturan kepemilikan asing di perbankan, yang saat ini sudah dikurangi dari 99,9% menjadi 40%.

"Kebijakan lainnya adalah tentang resiprokal mengenai perlakuan yang sama terhadap bank di dalam kawasan Asean, selain itu kebijakan kredit dari 1 pilar menjadi 3 pilar," kata dia.


(dru) Next Article Wimboh Keluarkan 6 Inisiatif Strategis OJK dan Proyek Khusus

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular