'Jika Rupiah Terus Tertekan, Naikkan Bunga Acuan BI Caranya'
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
02 May 2018 16:15
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai penyesuaian suku bunga acuan memang sudah semestinya dilakukan untuk meredam penguatan dolar AS yang nyaris menembus level Rp 14.000/US$.
"Kalau tekanan kursnya berjalan terus, pasti adjusment di tingkat bunga," kata Darmin di kantornya, Rabu (2/5/2018).
Beberapa waktu lalu, Bank Indonesia (BI) mengaku tidak akan segan-segan melakukan penyesuaian suku bunga apabila tekanan terhadap nilai tukar rupiah tidak mampu menjangkar ekspektasi inflasi ke depan.
Namun, Darmin memandang, pergerakan inflasi pada Maret yang mencapai 0,10% masih sejalan dengan target pemerintah. Bahkan, mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu memperkirakan, inflasi di bulan Ramadan akan terkendali.
"Artinya [penyesuaian suku bunga] itu satu cara yang biasanya berpengaruh pada meredam atau memperlambat pergerakan kurs," katanya.
Setidaknya, ada tiga langkah utama yang akan dilakukan bank sentral sebelum benar-benar menyesuaikan suku bunga. Pertama, yaitu senantiasa berada di pasar untuk memastikan tersedianya likuiditas dalam jumlah yang memadai.
Kedua, bank sentral akan memantau secara seksama perkembangan ekonomi global serta dampaknya terhadap ekonomi domestik. Ketiga, yaitu mempersiapkan second line of defence bersama negara mitra utama Indonesia.
"Dan keempat, apabila tekanan terhadap nilai tukar terus berlanjut serta berpotensi hambat capaian sasaran inflasi dan ganggu stabilitas sistem keuangan [...], maka BI tidak menutup ruang bagi penyesuaian suku bunga kebijakan dan tentu dilakukan secara berhati-hati, terukur, dan data dependent atau mengacu pada perkembangan data terkini maupun perkiraan ke depan," kata Gubernur BI Agus Martowardojo.
(dru) Next Article Bagaimana Kabar Insentif Pajak Sri Mulyani?
"Kalau tekanan kursnya berjalan terus, pasti adjusment di tingkat bunga," kata Darmin di kantornya, Rabu (2/5/2018).
Beberapa waktu lalu, Bank Indonesia (BI) mengaku tidak akan segan-segan melakukan penyesuaian suku bunga apabila tekanan terhadap nilai tukar rupiah tidak mampu menjangkar ekspektasi inflasi ke depan.
"Artinya [penyesuaian suku bunga] itu satu cara yang biasanya berpengaruh pada meredam atau memperlambat pergerakan kurs," katanya.
Setidaknya, ada tiga langkah utama yang akan dilakukan bank sentral sebelum benar-benar menyesuaikan suku bunga. Pertama, yaitu senantiasa berada di pasar untuk memastikan tersedianya likuiditas dalam jumlah yang memadai.
Kedua, bank sentral akan memantau secara seksama perkembangan ekonomi global serta dampaknya terhadap ekonomi domestik. Ketiga, yaitu mempersiapkan second line of defence bersama negara mitra utama Indonesia.
"Dan keempat, apabila tekanan terhadap nilai tukar terus berlanjut serta berpotensi hambat capaian sasaran inflasi dan ganggu stabilitas sistem keuangan [...], maka BI tidak menutup ruang bagi penyesuaian suku bunga kebijakan dan tentu dilakukan secara berhati-hati, terukur, dan data dependent atau mengacu pada perkembangan data terkini maupun perkiraan ke depan," kata Gubernur BI Agus Martowardojo.
(dru) Next Article Bagaimana Kabar Insentif Pajak Sri Mulyani?
Most Popular