
Masih Dangkal, Pendalaman Pasar Keuangan Belum Cukup Berhasil
Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 January 2019 10:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menilai salah satu pekerjaan rumah di pasar keuangan dalam negeri ialah pendalaman pasar yang selama ini belum maksimal diimplementasikan baik oleh pemerintah, regulator, maupun pelaku pasar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pendalaman pasar saat ini belum berhasil. "Kita dari puluhan tahun yang lalu selalu mengucapkan pendalaman pasar, tapi tidak pernah cukup berhasil melakukannya," kata Darmin ketika membuka perdagangan saham di BEI, Rabu (2/1/2019).
Menurut mantan Gubernur Bank Indonesia ini, salah satu alasan mengapa pendalaman pasar masih terkendala ialah persoalan dari sisi permintaan atau demand. Bukan masalah supply.
Dengan begitu, katanya, yang harus ditingkatkan ialah bagaimana meyakinkan pelaku pasar untuk berinvestasi di pasar modal, sehingga edukasi dan kampanye menjadi pilar penting untuk meyakinkan masyarakat agar menyimpan dana (saving) di pasar keuangan.
"Kalau savingnya untuk beli tanah memang bagus, tapi perputarannya sangat lama. Orang beli tanah, tahan 30 tahun, baru dijual. Memang naik 100 kali lipat tapi 30 tahun. Kita butuh saving yang berputar di pasar keuangan," tegas Darmin.
Darmin menekankan perlunya upaya sistematik dan terus menerus untuk meyakinkan dari sisi permintaan. "Ini bukan hal yang mudah," katanya.
"Dengan demikian, kita boleh berharap bahwa pasar modal masuk ke tahap yang bisa menghadirkan dinamika bagi perekononian ke depan."
Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga berjanji akan memprioritaskan kebijakan pendalaman pasar keuangan sebagai alternatif mengurangi beban fiskal yang ditanggung pemerintah dalam membangun infrastruktur.
(dru) Next Article Menko Darmin: Pemerintah Selalu Hawkish Dorong Pertumbuhan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pendalaman pasar saat ini belum berhasil. "Kita dari puluhan tahun yang lalu selalu mengucapkan pendalaman pasar, tapi tidak pernah cukup berhasil melakukannya," kata Darmin ketika membuka perdagangan saham di BEI, Rabu (2/1/2019).
Menurut mantan Gubernur Bank Indonesia ini, salah satu alasan mengapa pendalaman pasar masih terkendala ialah persoalan dari sisi permintaan atau demand. Bukan masalah supply.
![]() |
Dengan begitu, katanya, yang harus ditingkatkan ialah bagaimana meyakinkan pelaku pasar untuk berinvestasi di pasar modal, sehingga edukasi dan kampanye menjadi pilar penting untuk meyakinkan masyarakat agar menyimpan dana (saving) di pasar keuangan.
"Kalau savingnya untuk beli tanah memang bagus, tapi perputarannya sangat lama. Orang beli tanah, tahan 30 tahun, baru dijual. Memang naik 100 kali lipat tapi 30 tahun. Kita butuh saving yang berputar di pasar keuangan," tegas Darmin.
Darmin menekankan perlunya upaya sistematik dan terus menerus untuk meyakinkan dari sisi permintaan. "Ini bukan hal yang mudah," katanya.
"Dengan demikian, kita boleh berharap bahwa pasar modal masuk ke tahap yang bisa menghadirkan dinamika bagi perekononian ke depan."
Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga berjanji akan memprioritaskan kebijakan pendalaman pasar keuangan sebagai alternatif mengurangi beban fiskal yang ditanggung pemerintah dalam membangun infrastruktur.
Pasar keuangan yang semakin dalam akan memudahkan sektor swasta mendapatkan pembiayaan, lewat surat utang dan earning back asset.
(Tahir Saleh)
(Tahir Saleh)
(dru) Next Article Menko Darmin: Pemerintah Selalu Hawkish Dorong Pertumbuhan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular