
Darmin Akui Bunga Surat Utang RI Memang Tinggi
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
29 January 2019 16:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution tak memungkiri bunga utang obligasi Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain.
Berbicara di kompleks kepresidenan, Darmin tak memungkiri, bunga obligasi pemerintah lebih tinggi dibandingkan sejumlah negara-negara kawasan seperti Malaysia maupun Thailand.
"Kalau yang dihitung utang itu misalnya obligasi pemerintah, kemungkinannya lebih tinggi. Karena yang namanya obligasi kita lebih tinggi bunganya daripada Malaysia," kata Darmin, Selasa (29/1/2019).
Surat utang pemerintah Indonesia dalam denominasi rupiah yang dipegang investor asing relatif besar, bahkan terbesar di antara negara berkembang, menurut ekonom UI Faisal Basri.
Hal ini membuat perekonomian Indonesia cukup rentan terhadap gejolak eksternal. Bahkan, imbal hasil (yield) untuk surat utang tenor 10 tahun tergolong tinggi yakni 8%.
Namun, Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu menegaskan, persoalan bunga utang yang cukup tinggi bukanlah hal baru. Setiap negara memang memiliki kebijakan masing-masing terkait hal itu.
"Setiap negara itu tidak sama kalau dihitungnya itu obligasi pemerintah. Kalau dihitung utang langsung, itu nggak beda banyak," tegasnya.
(dru) Next Article Darmin: Kalau Tak Turun, Bunga BI Ketinggian
Berbicara di kompleks kepresidenan, Darmin tak memungkiri, bunga obligasi pemerintah lebih tinggi dibandingkan sejumlah negara-negara kawasan seperti Malaysia maupun Thailand.
"Kalau yang dihitung utang itu misalnya obligasi pemerintah, kemungkinannya lebih tinggi. Karena yang namanya obligasi kita lebih tinggi bunganya daripada Malaysia," kata Darmin, Selasa (29/1/2019).
![]() |
Hal ini membuat perekonomian Indonesia cukup rentan terhadap gejolak eksternal. Bahkan, imbal hasil (yield) untuk surat utang tenor 10 tahun tergolong tinggi yakni 8%.
Namun, Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu menegaskan, persoalan bunga utang yang cukup tinggi bukanlah hal baru. Setiap negara memang memiliki kebijakan masing-masing terkait hal itu.
"Setiap negara itu tidak sama kalau dihitungnya itu obligasi pemerintah. Kalau dihitung utang langsung, itu nggak beda banyak," tegasnya.
(dru) Next Article Darmin: Kalau Tak Turun, Bunga BI Ketinggian
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular