
Negara dengan Investasi Terbesar di RI, Siapa Juaranya?
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
30 April 2018 16:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis data realisasi investasi di Indonesia sepanjang triwulan I-2018, di mana Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 108,9 triliun atau naik 12,4% dari Rp 97 triliun pada periode sama tahun lalu.
Dari jumlah itu, investasi PMA paling tinggi datang dari Singapura yang mencapai US$ 2,6 miliar atau 32,6% dari total. Selanjutnya disusul oleh Jepang (US$ 1,4 miliar atau 16,7%), Korea Selatan (US$ 0,9 miliar atau 11,6%), China (US$ 0,7 miliar atau 8,3%), dan Hongkong (US$ 0,5 miliar atau 6,3%).
Jika dikalkulasikan, 5 negara ini berinvestasi sampai US$ 6,1 miliar atau Rp 82,3 triliun (kurs US$ 1 = Rp 13.500) dalam triwulan pertama 2018.
"Realisasi PMA paling tinggi ada di bidang usaha Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran sebesar US$ 1,8 miliar, Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin, dan Elektronik US$ 1,45 miliar, Industri Listrik, Gas, dan Air US$ 859,6 miliar, Pertambangan US$ 640,5, dan Tanaman Pangan dan Perkebunan US$ 558,4 miliar," sebut Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis di kantornya, Senin (30/4/2018).
Sementara, Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan China dan Hong Kong tak hanya menjadi sumber investasi. Tapi juga membawa banyak wisatawan ke Indonesia.
"Tiongkok adalah mitra dagang nomor satu negara-negara dunia dan sumber nomor satu wisatawan Internasional. Tiongkok juga sudah menjadi ekonomi terbesar di Asia Pasifik," kata Thomas.
Sebaran lokasi proyek itu paling tinggi dilakukan di wilayah Jawa Barat (US$ 2,3 miliar, DKI Jakarta (US$ 1,5 miliar), Banten (US$ 0,9 miliar), Riau (US$ 0,5 miliar), serta Jawa Tengah (US$ 0,4 miliar).
Dari segi regional, investasi PMA di Pulau Jawa merupakan yang paling tinggi mencapai US$ 5,3 miliar, disusul Sumatera US$ 1,3 miliar, Sulawesi US$ 497 juta, Maluku dan Papua US$ 413,8 juta, Kalimantan US$ 323,6 juta, dan US$ Bali-Nusa Tenggara sebesar US$ 261,6 juta.
(dru) Next Article BKPM : Realisasi Investasi Triwulan I-2018 Tumbuh 11,8%
Dari jumlah itu, investasi PMA paling tinggi datang dari Singapura yang mencapai US$ 2,6 miliar atau 32,6% dari total. Selanjutnya disusul oleh Jepang (US$ 1,4 miliar atau 16,7%), Korea Selatan (US$ 0,9 miliar atau 11,6%), China (US$ 0,7 miliar atau 8,3%), dan Hongkong (US$ 0,5 miliar atau 6,3%).
Jika dikalkulasikan, 5 negara ini berinvestasi sampai US$ 6,1 miliar atau Rp 82,3 triliun (kurs US$ 1 = Rp 13.500) dalam triwulan pertama 2018.
Sementara, Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan China dan Hong Kong tak hanya menjadi sumber investasi. Tapi juga membawa banyak wisatawan ke Indonesia.
"Tiongkok adalah mitra dagang nomor satu negara-negara dunia dan sumber nomor satu wisatawan Internasional. Tiongkok juga sudah menjadi ekonomi terbesar di Asia Pasifik," kata Thomas.
Sebaran lokasi proyek itu paling tinggi dilakukan di wilayah Jawa Barat (US$ 2,3 miliar, DKI Jakarta (US$ 1,5 miliar), Banten (US$ 0,9 miliar), Riau (US$ 0,5 miliar), serta Jawa Tengah (US$ 0,4 miliar).
Dari segi regional, investasi PMA di Pulau Jawa merupakan yang paling tinggi mencapai US$ 5,3 miliar, disusul Sumatera US$ 1,3 miliar, Sulawesi US$ 497 juta, Maluku dan Papua US$ 413,8 juta, Kalimantan US$ 323,6 juta, dan US$ Bali-Nusa Tenggara sebesar US$ 261,6 juta.
(dru) Next Article BKPM : Realisasi Investasi Triwulan I-2018 Tumbuh 11,8%
Most Popular