
Virus Corona Ancam Dunia, Bagaimana Nasib Investasi ke RI?
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
28 January 2020 12:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKPM) menyebut dampak ekonomi dari penyebaran virus korona terhadap realisasi investasi dari China ke Indonesia belum signifikan.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, sepanjang tahun 2019, realisasi investasi di Indonesia mencapai lebih dari Rp 800 triliun di mana China menjadi negara kedua dengan investasi terbesar kedua setelah Jepang.
"Kalau ukur sekarang belum terlalu signfikan dampak virus korona terhadap realisasi investasi dari China," kata Bahlil di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Mengacu data yang dipublikasi BKPM dari Januari hingga September 2019, realisasi investasi dari China melalui Penanaman Modal Asing (PMA) ke Indonesia mencapai 3,3 miliar US$ atau sekitar Rp 46,20 triliun.
Pada periode yang sama, secara keseluruhan realisasi PMA yang masuk ke Indonesia sebesar Rp 317,8 triliun.
Namun kata Bahlil, pihaknya akan melihat dampak dari penyebaran virus korona baru ini pada akhir Februrari 2020 terhadap realisasi investasi dari Negeri Tirai Bambu.
"Pada akhir Februari bisa kita lihat. Saat ini masih belum ada gejala dari virus korona akan pengaruhi realisasi investasi di Indonesia," katanya.
Perkembangan terbaru, hingga Senin (27/1/2020), virus korona telah menewaskan 106 orang di China dan 2.900 orang terinfeksi.
Bermula dari kota Wuhan, China, kini virus corona telah menyebar ke 16 negara, antara lain: Jerman, Amerika Serikat, Perancis, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Thailand, Australia, Nepal, Vietnam, Malaysia, Kanada, Kamboja, dan Sri Lanka. Selain negara-negara itu, wilayah milik China yang ada di luar China daratan, yaitu Hong Kong dan Macau.
(hps/hps) Next Article Bahlil: BKPM Tak Bisa Melarang China Investasi ke RI
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, sepanjang tahun 2019, realisasi investasi di Indonesia mencapai lebih dari Rp 800 triliun di mana China menjadi negara kedua dengan investasi terbesar kedua setelah Jepang.
"Kalau ukur sekarang belum terlalu signfikan dampak virus korona terhadap realisasi investasi dari China," kata Bahlil di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Mengacu data yang dipublikasi BKPM dari Januari hingga September 2019, realisasi investasi dari China melalui Penanaman Modal Asing (PMA) ke Indonesia mencapai 3,3 miliar US$ atau sekitar Rp 46,20 triliun.
Namun kata Bahlil, pihaknya akan melihat dampak dari penyebaran virus korona baru ini pada akhir Februrari 2020 terhadap realisasi investasi dari Negeri Tirai Bambu.
"Pada akhir Februari bisa kita lihat. Saat ini masih belum ada gejala dari virus korona akan pengaruhi realisasi investasi di Indonesia," katanya.
Perkembangan terbaru, hingga Senin (27/1/2020), virus korona telah menewaskan 106 orang di China dan 2.900 orang terinfeksi.
Bermula dari kota Wuhan, China, kini virus corona telah menyebar ke 16 negara, antara lain: Jerman, Amerika Serikat, Perancis, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Thailand, Australia, Nepal, Vietnam, Malaysia, Kanada, Kamboja, dan Sri Lanka. Selain negara-negara itu, wilayah milik China yang ada di luar China daratan, yaitu Hong Kong dan Macau.
(hps/hps) Next Article Bahlil: BKPM Tak Bisa Melarang China Investasi ke RI
Most Popular