
Rupiah Menguat 0,21% Terhadap Poundsterling
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
27 April 2018 14:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap poundsterling pada perdagangan siang ini bergerak menguat. Penguatan ini didorong sentimen suku bunga acuan.
Pada Jumat (27/04/2018) pukul 14:30 WIB, 1 poundsterling dibanderol Rp 19.302,93. Rupiah menguat 0,21% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Penguatan rupiah belum berdampak kepada penurunan harga jual poundsterling di beberapa bank nasional. Berikut data perdagangan poundsterling dari masing-masing situs bank hingga pukul 14:35 WIB:
Pelemahan poundsterling disebabkan oleh perkiraan bahwa Bank Sentral Inggris (BoE) mungkin tidak jadi menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat. Hal ini muncul setelah rilis data inflasi.
Pada Maret 2018, tingkat inflasi di Negeri Ratu Elizabeth tercatat 2,5%. Lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,7%. Perlambatan laju inflasi menandakan ekspansi ekonomi di Inggris belum optimal.
Oleh karena itu, pelaku pasar menilai belum ada kebutuhan mendesak untuk menaikkan suku bunga karena inflasi masih 'jinak'. Akibatnya, poundsterling tertekan di hadapan mata uang dunia, termasuk rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Ekonomi Eropa Diprediksi Melambat, Tapi Euro Cs Masih Menguat
Pada Jumat (27/04/2018) pukul 14:30 WIB, 1 poundsterling dibanderol Rp 19.302,93. Rupiah menguat 0,21% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
![]() |
Penguatan rupiah belum berdampak kepada penurunan harga jual poundsterling di beberapa bank nasional. Berikut data perdagangan poundsterling dari masing-masing situs bank hingga pukul 14:35 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 18.981,00 | Rp 19.473,00 |
Bank BNI | Rp 19.093,00 | Rp 19.550,00 |
Bank BRI | Rp 19.227,85 | Rp 19.471,41 |
Bank BTN | Rp 19.108,00 | Rp 19.520,00 |
Bank BCA | Rp 19.080,00 | Rp 19.567,00 |
Bank CIMB Niaga | Rp 19.077,00 | Rp 19.499,00 |
Pelemahan poundsterling disebabkan oleh perkiraan bahwa Bank Sentral Inggris (BoE) mungkin tidak jadi menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat. Hal ini muncul setelah rilis data inflasi.
Oleh karena itu, pelaku pasar menilai belum ada kebutuhan mendesak untuk menaikkan suku bunga karena inflasi masih 'jinak'. Akibatnya, poundsterling tertekan di hadapan mata uang dunia, termasuk rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Ekonomi Eropa Diprediksi Melambat, Tapi Euro Cs Masih Menguat
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular