Dolar AS Nyaris Rp 14.000, Lelang Surat Utang Sepi Peminat

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 April 2018 15:46
Lelang berlangsung kurang semarak dan dana yang diraup pemerintah tidak sesuai target.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melelang lima seri obligasi alias surat utang hari ini. Lelang berlangsung kurang semarak dan, dana yang diraup pemerintah tidak sesuai target. 

Mengutip keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Selasa (24/4/2018), berikut adalah rincian obligasi yang dilelang pemerintah:
  • SPN03180725 (tenor 3 bulan), penawaran yang masuk Rp 2,75 triliun.
  • SPN12190131 (tenor 9 bulan), penawaran yang masuk Rp 3,15 triliun.
  • FR0063 (tenor 5 tahun), penawaran yang masuk Rp 1,35 triliun.
  • FR0064 (tenor 10 tahun), penawaran yang masuk Rp 6,17 triliun.
  • FR0075 (tenor 20 tahun), penawaran yang masuk Rp 3,59 triliun. 
Total penawaran yang masuk adalah Rp 17,02 triliun. Jauh di bawah lelang sebelumnya yang sebesar Rp 37,72 triliun. Ini merupakan jumlah penawaran terendah dalam lelang SBN sepanjang 2018. 

Dolar AS Nyaris Rp 14.000, Lelang Surat Utang Sepi Peminat  DJPPR Kemenkeu
Dari jumlah tersebut, berikut adalah rincian seri yang dimenangkan:
  • SPN03180725 tidak ada yang dimenangkan.
  • SPN12190131 tidak ada yang dimenangkan.
  • FR0063 tidak ada yang dimenangkan.
  • FR0064 dimenangkan Rp 3,95 triliun, imbal hasil (yield) rata-rata 6,92%.
  • FR0075 dimenangkan Rp 2,2 triliun, yield rata-rata 7,47%. 
Total yang dimenangkan adalah Rp 6,15 triliun. Lagi-lagi jauh di bawah target pemerintah yang mencapai Rp 17 triliun. Target itu pun bisa dinaikkan menjadi Rp 25,5 triliun. Ini merupakan kali pertama sepanjang 2018 perolehan dana dalam lelang SBN tidak sesuai target.

Lelang hari ini berlangsung dalam momentum yang kurang tepat. Pelemahan nilai tukar rupiah menjadi salah satu penyebab sepinya minat investor.

Hingga pukul 15:00 WIB, rupiah melemah 0,06% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 13.899/uS$. Rupiah semakin dekat ke level psikologis Rp 14.000/US$.

Pelemahan rupiah membuat berinvestasi di aset-aset yang berbasis mata uang ini menjadi kurang menguntungkan, karena nilainya menurun. Oleh karena itu, investor cenderung menghindari pasar SBN.

Tidak hanya SBN, bursa saham domestik pun kena getahnya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah lebih dari 1% karena tekanan aksi jual investor.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/wed) Next Article Takut Jakarta 'Digembok' Kayak Manila, Investor Lepas SBN

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular