
Kuartal I-2018, Laba BCA Tumbuh 10,4% Jadi Rp 5,5 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 April 2018 16:54

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih Rp 5,5 triliun pada kuartal I-2018 atau naik 10,4% dibanding periode yang sama 2017 senilai Rp 5 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaadmadja mengatakan pendapatan operasional BCA yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnnya tercatat meningkat 8,7% menjadi Rp 14,7 triliun dibanding kuartal I 2017 yang tercatat sebesar Rp 13,5 triliun.
"Posisi neraca yang tumbuh sehat dengan portofolio kredit meningkat 15% year on year menjadi Rp 470 triliun dengan dana giro dan tabungan (CASA) naik sebesar 11,3% year on year menjadi Rp 451 triliun," kata Jahja di Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (23/4).
Komposisi kredit terdiri dari kredit korporasi yang naik 17,6% menjadi Rp 179,4 triliun dan kredit komersial dan UKM yang naik 14,4% menjadi Rp 166,7 triliun di periode yang sama.
Sementara itu, kredit konsumer tumbuh 12% menjadi Rp 123,9 triliun. Terdiri dari kredit pemilikan rumah yang naik 10,6% menjadi Rp 71,9 triliun dan kredit kendaraan bermotor meningkat 14,6% menjadi Rp 40,2 triliun.
Untuk kartu kredit, pertumbuhan mencapai Rp 12,3% dengan outstanding mencapai Rp 11,8 triliun.
Rasio kredit bermasalah (nom performing loan/NPL) berada pada level 1,5% di akhir Maret 2018. Sementara rasio cadangan terhadap kredit bermasalah (loan loss coverage) tercatat sebesar 183,6%.
Hingga akhir kuartal pertama tahun ini posisi likuiditas perusahaan dan permodalan dengan posisi rasio kredit terhadap pendanaan (LFR) sebesar 77,9% dan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 23,6%.
(hps) Next Article Kinerja Q1-2020 Emiten RI Bakal Ambles, Q2 Lebih Parah
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaadmadja mengatakan pendapatan operasional BCA yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnnya tercatat meningkat 8,7% menjadi Rp 14,7 triliun dibanding kuartal I 2017 yang tercatat sebesar Rp 13,5 triliun.
"Posisi neraca yang tumbuh sehat dengan portofolio kredit meningkat 15% year on year menjadi Rp 470 triliun dengan dana giro dan tabungan (CASA) naik sebesar 11,3% year on year menjadi Rp 451 triliun," kata Jahja di Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (23/4).
Sementara itu, kredit konsumer tumbuh 12% menjadi Rp 123,9 triliun. Terdiri dari kredit pemilikan rumah yang naik 10,6% menjadi Rp 71,9 triliun dan kredit kendaraan bermotor meningkat 14,6% menjadi Rp 40,2 triliun.
Untuk kartu kredit, pertumbuhan mencapai Rp 12,3% dengan outstanding mencapai Rp 11,8 triliun.
Rasio kredit bermasalah (nom performing loan/NPL) berada pada level 1,5% di akhir Maret 2018. Sementara rasio cadangan terhadap kredit bermasalah (loan loss coverage) tercatat sebesar 183,6%.
Hingga akhir kuartal pertama tahun ini posisi likuiditas perusahaan dan permodalan dengan posisi rasio kredit terhadap pendanaan (LFR) sebesar 77,9% dan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 23,6%.
(hps) Next Article Kinerja Q1-2020 Emiten RI Bakal Ambles, Q2 Lebih Parah
Most Popular