
Laba Stagnan dan NPL Naik, Begini Kinerja Maybank Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Laba bersih PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) turun tipis sekitar 1% menjadi Rp 1,099 triliun pada kuartal III/2020, dibandingkan setahun sebelumnya Rp 1,109 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi hari ini, pendapatan bunga dan syariah neto turun 8,37% menjadi Rp 5,6 triliun. Sementara pendapatan provisi dan komisi turun 14% menjadi Rp 251,09 triliun.
Namun, bank asal Malaysia ini mencatatkan keuntungan dari transaksi mata uang asing Rp 336,06 miliar, atau meningkat lebih dari 2 kali lipat dari tahun lalu.
Hingga akhir September 2020, Maybank menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah netto sebesar Rp 97,48 triliun, turun 15,5% dibandingkan dengan akhir September 2019
Sementara itu, dana pihak ketiga tercatat Rp 116,58 triliun pada akhir September 2020, naik 1% dari setahun sebelumnya. Total aset Maybank tercatat Rp 177,33 triliun di akhir September 2020.
Maybank juga mencatatkan pemburukan kualitas aset yang terlihat dari rasio kredit bermasalah (NPL) gross yang menembus 4,34%, naik dibandingkan sebelumnya 3,33%. Adapun NPL netto tercatat 2,77%.
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, wabah yang belum pernah terjadi sebelumnya telah mempengaruhi kinerja industri perbankan, termasuk Maybank.
"Pencapaian kinerja kami mencerminkan kondisi menantang yang kami alami di mana beberapa langkah yang diperlukan telah dan terus akan kami tempuh untuk mencegah dampak lebih lanjut dari situasi sekarang," ujarnya, dalam siaran pers, Senin (26/10/2020).
"Kami akan terus mengambil langkah proaktif untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut terhadap portofolio kami dari gangguan pandemi sementara pada saat yang sama meraih peluang bisnis melalui layanan digital banking kami yang kini mulai menunjukkan hasil yang positif. Kami akan tetap waspada atas kualitas aset kami melalui sikap yang prudent dan pendekatan manajemen risiko yang ketat dengan mencari cara untuk melibatkan nasabah kami dalam memberikan dukungan yang diperlukan untuk memastikan keberlanjutan bisnis mereka," ungkap Taswin.
(dob/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article NPL Tembus 5%, Ini Jawaban dari Maybank
