Harga Minyak Reli, Batu Bara Ikut Terimbas

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 April 2018 12:15
Harga batu bara Newcastle kontrak pengiriman bulan ini naik sebesar 0,65% ke level US$ 92,65/metrik ton.
Foto: Detikcom
Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan harga minyak mentah dunia mempengaruhi harga komoditas lainnya seperti batu bara. Pada perdagangan kemarin (18/4/2018), harga batu bara Newcastle kontrak pengiriman bulan ini naik sebesar 0,65% ke level US$ 92,65/metrik ton.

Kemarin, harga minyak mentah WTI kontrak pengiriman Mei menguat sebesar 3% ke level US$ 68,5/barel, sementara brent kontrak pengiriman Juni menguat 2,65% menjadi US$ 73,48/barel. Brent sempat mencapai titik tertingginya sejak November 2014 di level US$ 73,93/barel, sementara WTI sempat mencapai titik tertingginya sejak Desember 2014 di level US$ 68,91/barel.

Kenaikan harga minyak mentah dunia biasanya akan berimbas ke harga komoditas lainnya seperti batu bara. Apalagi sejak 11 April, harga batu bara cenderung stagnan malah terkoreksi. Tekanan pada harga harga batu bara merupakan dampak dari kebijakan pembatasan impor batu bara China, karena ingin mendorong harga batu bara dalam negeri serta meningkatkan produksi, seperti dilansir dari Reuters.

Selain kenaikan harga minyak, penguatan harga batu bara juga ditopang oleh pelonggaran kebijakan moneter yang diadopsi oleh China. Pada hari Selasa (17/4/2018), People's Bank of China (PBoC) secara mengejutkan melonggarkan kewajiban Giro Wajib Minimum (GWM).

Tingkat GWM diturunkan sebanyak 100bps dan mulai efektif per 25 April 2018. Pelonggaran GWM ini diharapkan akan membantu perbankan memiliki sumber likuiditas lebih banyak untuk disalurkan dalam bentuk kredit kepada masyarakat, mengingat saat ini China mengandalkan konsumsi rumah tangga untuk mendongkrak perekonomiannya.

Lantas, pelaku pasar yang sempat pesimistis bahwa perekonomian China dapat tumbuh lebih tinggi dari target pemerintahnya yang dipatok di angka 6,5% pada tahun ini, kembali memandang dengan optimis perekonomian Negeri Panda. Ketika ekonomi China tumbuh lebih kencang, permintaan batu bara sebagai salah satu sumber energi utama akan terkerek naik.

Pada hari ini, harga batu bara berpotensi melanjutkan penguatannya. Pasalnya, salah satu produsen batu bara di Australia yaitu South32 Ltd melaporkan bahwa produksi coking coal sepanjang 3 bulan pertama tahun ini anjlok hingga 85,9% YoY (dari 9,99 juta ton menjadi 1,4 juta ton).

Merespon kenaikan harga batu bara, harga saham emiten pertambangan batu bara yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga diperdagangkan menguat: PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 3,33%, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik 3,16%, dan PT Harum Energy Tbk (HRUM) naik 3,06%.
(ank/ank) Next Article AS-Iran Tegang, 4 Saham Tambang Batu Bara Terbang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular