
Fokus Investor
UNTR Anggarkan Capex Tertinggi, TINS Bagi Dividen
Ratelia Nabila, CNBC Indonesia
17 April 2018 07:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah aksi korporasi yang dilakukan emiten kemarin, Senin (16/4/2018), kembali menyita perhatian investor. Aksi korporasi tersebut tercatat meliputi akuisisi perusahaan, alokasi belanja modal (capital expenditure/ capex) dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan, dan bagi-bagi dividen.
Berikut adalah beberapa aktivitas emiten yang telah dirangkum oleh CNBC Indonesia.
1. PT United Tractors Tbk (UNTR) Anggarkan Belanja Modal Terbesar dalam Sejarah.
PT United Tractors Tbk (UNTR) menganggarkan belanja modal senilai Rp 10,80 triliun hingga Rp 11,47 triliun tahun ini yang bersumber dari kas perusahaan. Dana belanja modal tersebut, akan digunakan untuk investasi peralatan baru anak perusahaan PT Pama Persada.
Presiden Direktur United Tractors Gidion Hasan mengatakan capex tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah. Peningkatan kinerja perusahaan dan harga komoditas batu bara yang sedang baik, mendukung perusahaan untuk melakukan peningkatan usaha melalui capex.
Selain itu, UNTR juga membagikan dividen sebesar 44,59% dari laba bersih atau setara Rp 3,3 triliun. Dividen yang dibagikan perusahaan sebesar Rp 893 per saham, termasuk di dalamnya merupakan dividen interim senilai Rp 282 per saham atau sebesar Rp 1,1 triliun yang telah dibagikan pada 23 Oktober 2017.
Secara keseluruhan, total dividen yang dibagikan Rp 611 per saham yang akan dicairkan Mei mendatang.
2. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Akuisisi PT Pertagas.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akan melakukan akuisisi terhadap anak perusahaan PT Pertamina Persero, PT Pertagas. Direktur Komersial PGAS Danny Praditya menyebut bisa saja dalam peralihan Pertagas ke PGAS dilakukan pembelian tidak dengan uang tunai, melainkan melalui pinjaman atau asset swap (pertukaran aset).
Ketua Tim Implementasi pembentukan holding BUMN migas, Nicke Widyawati, mengharapkan proses peralihan Pertagas ke PGAS bisa rampung dalam waktu empat bulan setelah terbentuknya holding pada 11 April lalu sebab valuasi perlu dilakukan agar arus kas PGAS tidak mendapat masalah akibat akuisisi tersebut.
3. PT Timah Persero Tbk ( TINS) Bagikan Dividen Rp 175,84 Miliar.
PT Timah Persero Tbk (TINS) membagikan dividen senilai Rp 175,84 miliar (Rp 23,61/ saham) atau 35% dari laba bersih tahun 2017.
Selain itu dalam putusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), TINS juga memutuskan sekitar 65% atau Rp 326,57 miliar dari total laba bersih tahun 2017 akan digunakan untuk cadangan umum perusahaan. TINS juga melakukan pengembangan kinerja perusahaan dengan melanjutkan kerja sama patungan (joint venture), dengan perusahaan asal Nigeria, Topwide Ventures, sebagai strategi ekspansi internasional bisnis timah perseroan.
Perseroan menganggarkan dana sebesar US$26 juta atau Rp 358,16 miliar untuk joint venture tersebut dan masih dalam tahap pencairan.
(prm/prm) Next Article Video: Waspada Saham Siklikal, Kinerja UNTR Sudah di Pucuk?
Berikut adalah beberapa aktivitas emiten yang telah dirangkum oleh CNBC Indonesia.
1. PT United Tractors Tbk (UNTR) Anggarkan Belanja Modal Terbesar dalam Sejarah.
Presiden Direktur United Tractors Gidion Hasan mengatakan capex tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah. Peningkatan kinerja perusahaan dan harga komoditas batu bara yang sedang baik, mendukung perusahaan untuk melakukan peningkatan usaha melalui capex.
Selain itu, UNTR juga membagikan dividen sebesar 44,59% dari laba bersih atau setara Rp 3,3 triliun. Dividen yang dibagikan perusahaan sebesar Rp 893 per saham, termasuk di dalamnya merupakan dividen interim senilai Rp 282 per saham atau sebesar Rp 1,1 triliun yang telah dibagikan pada 23 Oktober 2017.
Secara keseluruhan, total dividen yang dibagikan Rp 611 per saham yang akan dicairkan Mei mendatang.
2. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Akuisisi PT Pertagas.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akan melakukan akuisisi terhadap anak perusahaan PT Pertamina Persero, PT Pertagas. Direktur Komersial PGAS Danny Praditya menyebut bisa saja dalam peralihan Pertagas ke PGAS dilakukan pembelian tidak dengan uang tunai, melainkan melalui pinjaman atau asset swap (pertukaran aset).
Ketua Tim Implementasi pembentukan holding BUMN migas, Nicke Widyawati, mengharapkan proses peralihan Pertagas ke PGAS bisa rampung dalam waktu empat bulan setelah terbentuknya holding pada 11 April lalu sebab valuasi perlu dilakukan agar arus kas PGAS tidak mendapat masalah akibat akuisisi tersebut.
3. PT Timah Persero Tbk ( TINS) Bagikan Dividen Rp 175,84 Miliar.
PT Timah Persero Tbk (TINS) membagikan dividen senilai Rp 175,84 miliar (Rp 23,61/ saham) atau 35% dari laba bersih tahun 2017.
Selain itu dalam putusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), TINS juga memutuskan sekitar 65% atau Rp 326,57 miliar dari total laba bersih tahun 2017 akan digunakan untuk cadangan umum perusahaan. TINS juga melakukan pengembangan kinerja perusahaan dengan melanjutkan kerja sama patungan (joint venture), dengan perusahaan asal Nigeria, Topwide Ventures, sebagai strategi ekspansi internasional bisnis timah perseroan.
Perseroan menganggarkan dana sebesar US$26 juta atau Rp 358,16 miliar untuk joint venture tersebut dan masih dalam tahap pencairan.
(prm/prm) Next Article Video: Waspada Saham Siklikal, Kinerja UNTR Sudah di Pucuk?
Most Popular