
Penjualan Properti di Tahun Politik Diperkirakan Stagnan
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
07 April 2018 15:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Sinar Mas Land, salah satu pengembang properti kelas kakap memperkirakan, pasar properti tahun ini masih menhadapi sejumlah tantangan. Meskipun sempat diproyeksikan geliat properti tahun ini lebih baik dari tahun lalu, tetapi pertumbuhan penjualan tidak akan sebesar yang diperkirakan.
"Kalau dibilang lebih baik dari 2017, jelas sekali. Tetapi tahun ini biasa-biasa saja. Kondisi ini masih akan berlangsung sampai 2019," kata CEO Strategic, Development, and Services Sinar Mas Land Ishak Chandra di kawasan Jakarta Barat, Sabtu (7/4/2018),
Ishak mengatakan, ketidakpastian politik jelang pesta demokrasi pada 2019 mendatang masih menjadi hal yang memengaruhi minat investasi investor. Penanam modal, seakan 'menahan' atau justru 'mengalihkan' investasinya pada instrumen yang jauh lebih aman.
Apalagi, berdasarkan catatan Sinar Mas Land, pertumbuhan pasar properti jelang berlangsungnya pesta demokrasi kerap kali mengalami penurunan hingga 30-40%. Ishak memperkirakan, kondisi tersebut masih akan berlangsung hingga 2019 mendatang.
"Customer sebenarnya sekaran sudah punya peluru, tapi masih banyak yang wait and see. Kalau dilihat trendnya, setiap satu tahun sebelum election pasti melandai. Setelah election dia baru bounce back. Pasti tumbuh, tapi melambat," jelasnya.
Atas alasan tersebut, perusahaan meluncurkan program easy deals sebagai salah satu upaya mendongkrak penjualan tahun ini. Melalui program ini, Sinar Mas Land menargetkan penjualan di kisaran Rp 2,5 sampai dengan Rp 3 triliun.
Program ini, kata Ishak, menawarkan keuntungan bagi para konsumen, mulai dari keringanan pembayaran uang muka dari 5% sampai dengan 10%, subsidi uang muka, sampai dengan kemudahan mencicil hingga 12 kali dengan direct discount sampai 20%.
Adapun program ini meliputi produk ready stock, under construction, dan indent yang telah diluncurkan perusahaan. Misalnya, BSD City, Kota Wisata, Legenda Wisata, Banjar Wijaya, Casa De Parco, Nava Park, dan lainnya.
"Kita harus kreatif agar memicu orang yang punya uang itu mengeluarkan uangnya. Karena investor lebih senang taro uangnya di bank. Total nilai project ini Rp 8,2 triliun, kami menargetkan bisa meraup paling banyak Rp 3 triliun," katanya.
"Program ini akan dilakukan secara berkala yakni selama periode April, Mei - Juni, dan Juli 2018," jelas Ishak.
(hps/hps) Next Article Melesat 119%, Laba Bersih BSD Capai Rp 2,3 T
"Kalau dibilang lebih baik dari 2017, jelas sekali. Tetapi tahun ini biasa-biasa saja. Kondisi ini masih akan berlangsung sampai 2019," kata CEO Strategic, Development, and Services Sinar Mas Land Ishak Chandra di kawasan Jakarta Barat, Sabtu (7/4/2018),
Ishak mengatakan, ketidakpastian politik jelang pesta demokrasi pada 2019 mendatang masih menjadi hal yang memengaruhi minat investasi investor. Penanam modal, seakan 'menahan' atau justru 'mengalihkan' investasinya pada instrumen yang jauh lebih aman.
"Customer sebenarnya sekaran sudah punya peluru, tapi masih banyak yang wait and see. Kalau dilihat trendnya, setiap satu tahun sebelum election pasti melandai. Setelah election dia baru bounce back. Pasti tumbuh, tapi melambat," jelasnya.
Atas alasan tersebut, perusahaan meluncurkan program easy deals sebagai salah satu upaya mendongkrak penjualan tahun ini. Melalui program ini, Sinar Mas Land menargetkan penjualan di kisaran Rp 2,5 sampai dengan Rp 3 triliun.
Program ini, kata Ishak, menawarkan keuntungan bagi para konsumen, mulai dari keringanan pembayaran uang muka dari 5% sampai dengan 10%, subsidi uang muka, sampai dengan kemudahan mencicil hingga 12 kali dengan direct discount sampai 20%.
Adapun program ini meliputi produk ready stock, under construction, dan indent yang telah diluncurkan perusahaan. Misalnya, BSD City, Kota Wisata, Legenda Wisata, Banjar Wijaya, Casa De Parco, Nava Park, dan lainnya.
"Kita harus kreatif agar memicu orang yang punya uang itu mengeluarkan uangnya. Karena investor lebih senang taro uangnya di bank. Total nilai project ini Rp 8,2 triliun, kami menargetkan bisa meraup paling banyak Rp 3 triliun," katanya.
"Program ini akan dilakukan secara berkala yakni selama periode April, Mei - Juni, dan Juli 2018," jelas Ishak.
(hps/hps) Next Article Melesat 119%, Laba Bersih BSD Capai Rp 2,3 T
Most Popular